Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Mitra Murni Perkasa (MMP) dan PT Pembangunan Perumahan (PT PP) telah menyelesaikan pembangunan pelabuhan untuk mendukung kegiatan pembangunan dan operasional smelter nikel MMP di Kariangau, Balikpapan Barat, Kalimantan Timur.
MMP dan PT PP melakukan seremoni serah terima penyelesaian pembangunan pelabuhan yang bertajuk “MMP Port Handover” pada Jumat 3 Mei 2024.
Pelabuhan smelter nikel MMP memiliki kapasitas sebesar 7-7.5 juta ton per tahun dan dapat mengakomodasi kapal Panamax hingga 80,000 Deadweight Tonnage (DWT) serta dilengkapi dengan peralatan modern seperti 2 portal luffing crane.
Baca juga: PGN Pasok Gas Bumi ke Smelter Tembaga Terbesar di Dunia Milik Freeport Indonesia
Presiden Direktur PT MMP, Adhi Dharma Mustopo mengatakan, pelabuhan ini akan membawa MMP semakin dekat dengan upayanya untuk berkontribusi kepada agenda hilirisasi mineral di Indonesia.
"Pelabuhan berperan penting untuk mendukung perkembangan MMP kedepannya untuk mewujudkan pembangunan ekosistem industri energi hijau yang berkelanjutan," kata Adhi Dharma dalam keterangannya, Rabu (8/5/2024).
Dikatakannya, pelabuhan ini memberikan dampak yang signifikan dalam mendukung pengembangan ekonomi dan industri di Indonesia dan Kalimantan Timur pada khususnya di sektor hilir mineral nikel.
“MMP sebagai bagian dari MMS Group Indonesia selalu berkomitmen kepada prinsip bisnis berkelanjutan yang sejalan dengan visi misi Group dalam menjalankan setiap kegiatannya.
Kegiatan operasional kami didesain untuk dapat meminimalkan carbon footprint sebagai bagian untuk mewujudkan program Net Zero Emission Indonesia 2060,” ujarnya.
Direktur Keuangan PT PP, Agus Purbianto mengatakan, pembangunan sesuai dengan tenggat waktu yang ditetapkan dengan kualitas dan safety yang sesuai dengan standar yang diterapkan perusahaan.
“Terkait penyelesaian proyek pembangunan pelabuhan sudah sangat sesuai dengan standard kualitas, safety, dan waktu penyelesaian.
Memang itu adalah standart PT PP dimanapun kami bekerja, di seluruh area operasi kami, terkait dengan QHSE dan waktu pelaksanaan proyek menjadi concern semua karena terus terang, kepuasan stakeholder menjadi prioritas dari kami,” ucapnya.
Ia pun berharap operasional pelabuhan smelter nikel MMP ini bisa berjalan secara optimal guna mendukung program pemerintah menuju transisi energi hijau.
‘’Tentunya dengan beroperasinya port atau jetty dari MMP, harapannya operasional dari smelter nikel ini bisa berjalan optimal untuk membantu program pemerintah dalam transisi energi hijau,” imbuhnya.
Acara serah terima pelabuhan ini dihadiri oleh jajaran direksi MMP, PT PP dan perwakilan dari KSOP Balikpapan. Suasana hangat memenuhi acara tersebut yang dilengkapi dengan rangkaian hiburan dan santapan hidangan bersama, menandai tonggak bersejarah dalam kerja sama antara MMP dan PT PP.
MMP, perusahaan 100 persen Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebagai anak usaha dari MMS Group Indonesia (MMSGI) memainkan peran kunci dalam industri hilir nikel, menghasilkan nickel matte yang merupakan bahan baku penting untuk pembuatan baterai ramah lingkungan.
Dengan proyek pembangunan pelabuhan ini, MMP kembali menegaskan komitmennya untuk mendukung pembangunan ekosistem energi hijau di Indonesia.