News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rekrutmen Direksi dan Komisaris BSI akan Digelar, Diharapkan Transparan dan Independen

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Unjuk rasa di Kementerian BUMN dan BSI Jakarta meminta rekrutmen direksi transparan.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pemerintah lewat Kementerian BUMN diminta transparan dan independen dalam proses rekrutmen direksi dan komisaris Bank Syariah Indonesia (BSI).

Desakan ini disampaikan sekumpulan anak muda yang tergabung dalam Aliansi Kawal BUMN (Akal BUMN).

Aspirasi ini disampaikan Akal BUMN dalam aksi demontrasi ke Kementerian BUMN dan Kantor Pusat BSI di Jakarta, Senin (13/05/2024).

Baca juga: Begini Cara Bayar UTBK SNBT 2024, Bisa Lewat Bank BNI, BRI, Mandiri, BSI dan BTN

Pemerintah sebagai pemegang saham terbesar BSI dianggap berperan penting dalam proses seleksi pejabat yang akan menjalankan operasional bank plat merah tersebut.

Akal BUMN menyebut sebagai badan usaha milik negara, BSI diwajibkan dan memilik tanggung jawab dalam sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional, lewat penerimaan negara.

‘’Atas dasar tanggung jawab tersebut, AKAL BUMN mendesak pemerintah transparan dan independen dalam menggelar proses rekrutmen calon pejabat BSI. Prosesnya harus kompetitif, tidak lagi mengutamakan konektivitas calon direksi dan komisaris ke pejabat-pejabat negara,’’ jelas Kholid Safe’I coordinator aksi Akal BUMN dalam rilis kepada media.

Selain itu, Akal BUMN juga mendesak rekrutmen calon pejabat BSI berdasar keahlian. Terutama keahlian di bidang perekonomian dan lembaga keuangan yang berbasis syariah.

‘’Semua elemen bangsa harus mengawal proses rekrutmen ini dijalankan secara transparan. Semua pihak juga harus mengawasi proses rekrutmen direksi dan komisaris bank pemerintah ini. Selain itu, AKAL BUMN mendesak aparat hukum untuk mengusut kasus mafia jabatan yang diduga masih ikut bermain dalam proses rekrutmen calon pejabat di BSI dan semua BUMN,’’ tegas Kholid.

Selain tuntutan kepada Kementerian BUMN, Otoritas Jasa Keuangan Indonesia juga didesak mengawasi ketat kinerja BSI, terutama dalam penerapan good corporate governance (GCG).

Desakan ini disampaikan karena  pernah terjadi gangguan tekonologi yang seharusnya tidak terjadi dalam operasional perbankan, terlebih bank milik pemerintah.

Baca juga: Super Apps BSI Segera Meluncur di 2024, Ini Bedanya Dibanding Mobile Banking Biasanya

Hal lain yang kiranya juga perlu menjadi fokus perhatian khususnya dalam penentuan jajaran bank tersebut.

Upaya ini ditujukan agar direksi yang dipilih dan dipercaya mengemban amanat tersebut di masa yang akan datang jauh lebih kompeten, bertanggung jawab dan berintegritas.

Oleh karena itu, dalam penentuan jajaran direksi BSI di masa yang akan datang, perlu dimonitoring oleh OJK. Melalui pengawasan dan monitoring yang OJK lakukan diyakini akan membawa pengelolaan BSI yang lebih baik.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini