News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Impor Indonesia Turun 10,60 Persen Jadi 16,06 Miliar Dolar AS di April 2024

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, impor nonmigas Indonesia bulan April 2024 mencapai 13,10 miliar dolar AS atau turun 10,51 persen dibandingkan bulan yang sama di 2023.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, nilai impor RI pada April 2024 sebesar 16,06 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau turun 10,60 persen dibandingkan bulan sebelumnya atau pada Maret sebesar 17,96 miliar dolar AS.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini mengatakan, total impor Indonesia mengalami penurunan baik di sektor migas maupun non migas.

Pudji menyebut, impor migas tercatat sebesar 2,96 miliar dolar AS atau turun -11,01 persen secara bulanan. Sedangkan impor nonmigas tercatat sebesar 13,10 miliar dolar AS atau mengalami penurunan 10,51 persen secara bulanan.

"Penurunan nilai impor bulanan disebabkan penurunan nilai impor nonmigas dengan andil -8,57 persen," kata Pudji dalam Rilis BPS, Rabu (15/5/2024).

Berdasarkan data BPS, pada April 2024 impor nilai barang konsumsi turun sebesar 443,1 juta dolar AS atau 23,96 persen. Bahan baku penolong turun sebesar 1226,1 juta dolar AS dan barang modal turun 235,4 juta dolar AS atau 8,10 persen.

"Secara bulanan nilai impor seluruh jenis penggunaan mengalami penurunan dengan penurunan terbesar ada pada kelompok bahan baku penolong yang turun 9,28 persen dengan andil penurunan sebesar minus 6,82 persen," ujar Pudji.

Sementara itu jika dilihat secara tahunan, nilai impor Indonesia mengalami peningkatan baik pada kelompok migas maupun nonmigas.

Baca juga: Impor Migas RI dari Singapura Naik, Komisi VII DPR Curiga, Indonesia Makin Tersandera

"Scara tahunan nilai impor seluruh jenis penggunaan mengalami peningkatan dengan peningkatan terbesar terjadi pada kelompok barang modal yang meningkat sebesar 13,57 persen," tutur Pudji.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini