TRIBUNNEWS.COM - Mengelola keuangan dengan baik menjadi hal yang perlu dilakukan setiap orang. Beberapa cara untuk menyimpan uang dengan aman sambil tetap menghasilkan keuntungan adalah menabung deposito dan berinvestasi saham.
Deposito adalah metode tabungan uang yang pencairannya ditentukan oleh tanggal jatuh tempo. Ini artinya, kamu tidak boleh sewaktu-waktu mengambil dana simpanan sebelum jatuh tempo. Apabila diambil sebelum jatuh tempo yang telah ditetapkan, maka nasabah akan dikenakan penalti.
Sedangkan, saham adalah instrumen investasi yang diterbitkan oleh sebuah perusahaan. Saham dapat dibeli oleh masyarakat luas sebagai sebuah bukti penyertaan modal atas perusahaan tersebut, sehingga pemegang saham memiliki hak dan keuntungan atas pendapatan perusahaan, aset perusahaan, dan juga berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Baca juga: Dibuka Pagi, IHSG Langsung Terbang ke Level 7.243, Ada 259 Saham Menguat
Banyak bank di Indonesia yang menawarkan deposito dan saham dengan keunggulan yang berbeda-beda pula.
Terbaru, Bank Indonesia (BI) telah menetapkan kenaikan suku bunga acuan (BI Rate) menjadi 6,25 persen pada April 2024. Sedangkan untuk suku bunga Deposit Facility meningkatkan ke angka 5,50 persen dan Lending Facility sebesar 7 persen.
Kenaikan suku bunga acuan tersebut turut berdampak pada kredit perbankan dan suku bunga deposito. Analisis Uang Beredar (M2) Bank Indonesia per Maret 2024 yang dirilis BI menjabarkan suku bunga simpanan berjangka mengalami peningkatan pada tenor 6 bulan menjadi 5,69 persen, 12 bulan menjadi 5,8 persen, dan 24 bulan menjadi 3,94 persen.
Sedangkan untuk suku bunga simpanan berjangka mengalami penurunan, tenor 1 bulan sebesar 4,58 persen dan tenor 3 bulan menjadi 5,36 persen.
Baca juga: Bank Indonesia Prediksi Pertumbuhan Ekonomi di Atas 5 Persen Pada Kuartal II 2024
Update suku bunga deposito bank per Mei 2024
Lantas, bagaimana situasi suku bunga deposito berbagai bank di Indonesia pada bulan Mei ini? Untuk suku bunga deposito terbaru (per Mei 2024), BRI berada di angka tertinggi dibandingkan bank-bank lain, disusul oleh BCA di posisi kedua.
Adapun besaran suku bunga deposito BRI berada pada angka 3,25 persen untuk tenor 1 bulan, 3,50 persen untuk tenor 3 bulan, 3,00 persen untuk tenor 6, 12,24, dan 36 bulan.
Selanjutnya, suku bunga deposito BCA berada di angka 2,65-2,90 persen untuk tenor 1 bulan, 2,90-3,15 persen untuk tenor 3 bulan, 2,25 untuk tenor 6 bulan, dan 2,20 untuk tenor 12 bulan.
Sedangkan suku bunga deposito Bank Mandiri berada di angka 2,25 persen untuk tenor 1 dan 3 bulan serta 2,50 persen untuk tenor 6, 12, dan 24 bulan.
Adapun suku bunga deposito BNI berada di angka 2,25 persen untuk tenor 1 bulan, 2,50 persen untuk tenor 3 bulan, 2,75 persen untuk tenor 6 bulan, dan 3,00 persen untuk tenor 12 dan 24 bulan.
Selain suku bunga yang kompetitif, ada berbagai alasan mengapa deposito BRI jadi unggulan masyarakat. Salah satunya adalah adanya opsi jangka waktu yang lebih lama, mulai dari 1 hingga 36 bulan. Selain itu, durasi deposito dapat diperpanjang secara otomatis atau Automatic Roll Over (ARO).
Terlebih, BRI menghadirkan kemudahan dalam proses pembukaan rekening deposito lewat super apps mereka, BRImo, sehingga nasabah tidak perlu lagi repot datang ke bank. BRI juga membebaskan biaya administrasi dan memberikan tambahan reward sebesar 1 persen untuk pembukaan deposito via BRImo untuk periode tertentu.
Prospek saham BBRI per Mei 2024
Tak hanya unggul dalam suku bunga deposito, prospek saham BBRI juga terlihat menjanjikan sepanjang bulan Mei 2024.
Per 8 Mei 2024, BBRI mencatatkan kenaikan ke level Rp4.680 dengan harga saham sebesar 0,21 persen. Sedangkan saham BBCA mengalami penurunan sebesar 0,52% di angka Rp9.375, begitu juga BBNI yang turun ke angka 0,64% ke level Rp4.670 pada penutupan di tanggal yang sama.
Telah resmi melantai di Bursa Efek Indonesia sejak 20 tahun lalu, Kontan.co.id pada November 2023 melaporkan bahwa saham BBRI meningkat 61,5 kali lipat dibandingkan harga saat penawaran umum perdana atau IPO.
Baca juga: BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun Pada Triwulan I 2024, Mayoritas Analis Rekomendasi Beli Saham BBRI
Kenaikan harga saham seiring dengan kinerja fundamental yang solid juga membuat BBRI menembus level tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) berkali-kali pada tahun 2023 lalu.
Dengan catatan kinerja yang kuat tersebut, disertai dengan pertumbuhan nilai investasi dari tahun ke tahun, nasabah dan masyarakat masih dapat terus menaruh kepercayaan terhadap saham BBRI.
Ditambah, nasabah juga bisa merasakan kemudahan membeli saham BRI secara offline dengan datang langsung ke bank atau lewat berbagai platform investasi online. (*)
Baca juga: Support KDEI di Taipei, BRI Taipei Berikan Layanan Penyetoran PNBP Langsung ke Kas Negara