Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Pemerintah Indonesia mengusulkan agar dibuat peringatan Hari Danau Sedunia pada saat World Water Forum ke-10 di Bali.
Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR, Endra S. Atmawidjaja, menjelaskan alasan di balik pemerintah mengusulkan Hari Danau Sedunia.
Ia mulanya mengatakan, danau merupakan ekosistem bukan hanya bagi manusia, tetapi juga bagi aneka ragam hayati. Danau juga berperan sebagai tampungan air yang sangat besar.
Baca juga: Bamsoet Pastikan IMI Siap Gelar Aquabike World Championship 2024 di Danau Toba
"Kami bersusah payah sekarang membangun bendungan sangat mahal, menyediakan tampungan air untuk memastikan bahwa water security selama musim hujan tidak kebanjiran, selama musim kering tidak mengalami kekeringan, dan tidak terjadi pencemaran," kata Endra dalam konferensi pers di sela-sela World Water Forum ke-10 di Bali, Kamis (23/5/2024).
Jadi, menurut dia, danau sebagai tampungan air alami harus dijaga dan dirawat.
Keputusan Indonesia mengusulkan Hari Danau Sedunia disebut agar dunia bisa tetap mengingat akan kepentingan danau serta membangkitkan para negara lainnya agar bisa menginisiasi program berkaitan dengan danau.
"Indonesia menginisiasi kepada dunia pentingnya menetapkan Hari Danau untuk bisa menjadi pengingat dan menjadi program-program yang nanti bisa disalurkan ke berbagai negara untuk mempertahankan ekosistem unik ini untuk air baku, banjir, PLTA dan kita tahu di berbagai negara danau ini dijadikan sebagai sumber devisa," ujar Endra.
Ia pun berkaca ke beberapa negara seperti Jepang, Swiss, Jerman yang telah menjadikan danau sebagai aset alami mereka yang dirawat.
Berbeda dengan Indonesia yang disebut mengalami tantangan berat terkait dengan danau ini.
Dia bilang, ada 15 danau di Indonesia memiliki status kritis. Oleh karena itu, diperlukan berbagai kerja sama di level internasional dan aksi di tingkat lokal jika ingin menjaga danau di RI bisa menjadi lebih berkelanjutan.
Sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan danau merupakan sumber pasokan air yang menghidupi manusia sekaligus memiliki fungsi sosial dan ekonomi masyarakat.
Peringatan Hari Danau Sedunia ini disebut bukan sekadar simbolis, tetapi sebagai salah satu kunci utama untuk menjaga kelestarian danau di seluruh dunia.
Basuki mengatakan, membangun bendungan buatan tidak gampang, apalagi untuk pengadaan lahannya.
"Danau sebagai bendungan alam, sifat dari danau maupun bendungan itu eutrophication, pengkayaan dari air. Makanya, ada enceng gondok dan sebagainya, sehingga danau bisa mati. Kita harus menjaga itu untuk memperpanjang hidupnya. Inilah gunanya peringatan Hari Danau Sedunia ini," tuturnya, Selasa (21/5/2024)..