TRIBUNNEWS.COM, BELITUNG - Penyaluran bantuan sosial (bansos) sembako dan Program Keluarga Harapan (PKH) oleh PT Pos Indonesia (Persero) juga dilakukan di Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Alokasi bantuan di Kecamatan Tanjungpandan, Belitung, untuk bansos sembako dan PKH triwulan II tahun 2024 sebanyak 5.724 KPM (Keluarga Penerima Manfaat).
"Kami mendapat alokasi 5.724 KPM. Persentase penyaluran sudah mencapai 95,28 persen," kata Executive General Manager Kantorpos KCU Tanjungpandan Rega Muhammad Muslim, Selasa (28/5/2024).
Baca juga: Cara Cek Penerima Bansos PKH Lewat HP, Cair Mei hingga Juni 2024
Dijelaskan oleh Rega, pada penyaluran bansos Pos Indonesia melakukan tiga metode, yakni dibagikan di Kantorpos, di komunitas supaya lebih mendekatkan kepada KPM, dan diantarkan langsung ke rumah KPM (door to door) apabila KPM berhalangan hadir (sedang sakit, disabilitas, lansia).
Mengingat Tanjungpandan merupakan wilayah kepulauan, petugas juru bayar terutama yang mengantarkan bantuan langsung ke rumah KPM kerap menghadapi tantangan geografis dan cuaca.
"Tantangan yang dihadapi berupa kondisi geografis karena Tanjungpandan ini wilayah kepulauan, dan cuaca yang kurang bersahabat. Kendala geografis karena penduduk di sini banyak yang tinggal di pulau terluar," ujar Rega.
Guna memperlancar penyaluran bansos, petugas Pos berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait, yaitu pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Sosial, dan para pendamping sosial masyarakat maupun pendamping PKH.
"Koordinasi yang kami lakukan biasanya mengevaluasi secara berkala baik sebelum maupun sesudah penyaluran, sehingga kami bisa melakukan evaluasi untuk menentukan langkah terbaik ke depan guna memaksimalkan pembayaran," ucapnya.
Selain itu petugas Pos juga dibekali aplikasi Pos Giro Cash (PGC) untuk memudahkan pelaporan penyaluran. Sebab, melalui aplikasi tersebut capaian penyaluran dapat dipantau setiap waktu. Termasuk bukti penyaluran berupa foto KPM dan geo tagging lokasi penyaluran bantuan.
"Aplikasi PGC lumayan memudahkan untuk pembayaran karena secara real time bisa diakses oleh berbagai pihak terkait, sehingga realisasi pembayaran bisa terpantau setiap waktu. Kemudian sebagai evidence (bukti) juga dilampirkan foto KPM dan geo tagging yang bisa langsung diakses secara real time," kata Rega.
Dengan segala sumber daya dan komitmen penuh dari Pos Indonesia pada setiap tugas penyaluran bantuan tersebut Rega berharap Pos Indonesia akan selalu dipercaya oleh kementerian/lembaga untuk menyalurkan bantuan.
"Kami berharap bantuan yang disalurkan oleh Pos Indonesia khususnya di KCU Tanjung Pandan bisa lebih banyak karena sesuai informasi yang kami terima sampai saat ini belum semua. Semoga semua bantuan bisa disalurkan melalui Pos Indonesia," tuturnya.
Baca juga: Niat Jokowi Bagikan Bansos Hingga Desember Dianggap Cawe-cawe Pilkada 2024, Airlangga Beri Respons
Pendamping PKH Apresiasi Kinerja Penyaluran Pos Indonesia
Kinerja penyaluran Pos Indonesia dinilai memuaskan oleh pendamping PKH Kecamatan Tanjungpandan Dahliyana Siregar. Petugas Kantorpos selalu memberikan data KPM dan jadwal penyaluran secara rinci. Demikian juga metode penyaluran bansos oleh Pos Indonesia, disebutkan Dahliyana, cukup efektif dan memudahkan.
"Alhamdulillah, sejauh ini berjalan baik dan lancar karena petugas Kantorpos cukup jelas memberi tahu jadwal pembayaran, cukup rapi, sehingga kami datang tidak sekaligus semuanya. Jadi proses pencairan lancar," tuturnya.
"Layanan door to door dari Pos Indonesia juga sangat baik, terutama bagi KPM lansia dan disabilitas sangat membantu sekali. Dengan keterbatasan mereka tetap bisa mendapatkan bantuan tanpa harus datang ke Kantorpos," ujar Dahliyana menambahkan.
Dahliyana kemudian membandingkan antara penyaluran oleh Pos Indonesia dengan lembaga mitra pemerintah lainnya.
"Kalau pencairan lewat Pos Indonesia itu jauh lebih mudah dan minim hal yang tidak kita inginkan. Misalnya, tidak tersalurkan. Kalau pakai kartu ATM kadang bermasalah lupa PIN, kartu tertelan. Sedangkan kalau lewat Pos pada hari itu pencairan, hari itu juga langsung selesai. Sejauh ini kami merasa terbantu sekali dengan penyaluran bansos melalui Pos," katanya.
Penyaluran bantuan melalui Pos Indonesia selain lancar, mudah, juga tidak ada kendala. Oleh karena itu Dahliyana berharap seterusnya Pos Indonesia akan menjadi penyalur bansos.
"Kendala tidak ada, semua lancar. Kalau kami para pendamping, sejujurnya lebih mudah, lebih gampang, lebih cepat kalau penyaluran melalui Pos. Kalau bisa melalui Pos seterusnya," ujarnya.
Sebagai pendamping PKH, Dahliyana bertugas mendampingi 172 KPM. Ia cukup bertanggungjawab dalam menjalankan tugasnya.
"Tugas saya memberikan edukasi mengenai bansos PKH, terutama nominal dan bulan pencairan. Kami juga memberitahukan KPM agar segera mengambil bantuan. Persiapan yang saya lakukan biasanya saat data bayar turun, saya bikin grup WhatsApp untuk menginfokan waktu pencairan dan jadwal pembayaran. Kalau di Kantorpos biasanya sudah terjadwal tanggal sekian, untuk di kelurahan ini. Setelah itu saya dampingi KPM mengambil bansos di Kantorpos," jelasnya.
Edukasi yang dilakukan Dahliyana tersebut mencakup imbauan agar setiap KPM tidak saling cemburu melihat nominal bantuan tidak selalu sama antar KPM.
"Biasanya setiap bulan kami ada pertemuan kelompok. Di situ kami menyosialisasikan kebijakan dari pusat. Salah satunya soal nominal. Karena nominalnya beda-beda, jadi setiap orang saya sebutkan satu-satu. Saya bilang mereka tidak perlu iri karena sudah jatah rezeki masing-masing. Di surat undangan yang diterima KPM sudah tercantum detail nominal bantuan yang akan didapat," katanya.
Dahliyana menilai bantuan dari pemerintah yang disalurkan oleh Pos Indonesia ini sangat membantu perekonomian para KPM. Terlebih para KPM memang hidup di bawah garis kemiskinan. Namun demikian, ia mengimbau KPM untuk tidak selamanya menggantungkan hidup pada bantuan.