News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ini Penyebab Besi Crane dari Pembangunan Gedung Kejagung Bisa Jatuh ke Rel MRT Jakarta

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PT MRT Jakarta (Perseroda) telah menghentikan sementara operasional MRT Jakarta usai insiden berupa jatuhnya besi crane dari konstruksi Gedung Kejaksaan Agung (Kejagung) RI jatuh ke rel.

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Hutama Karya (Persero) membeberkan penyebab besi yang diangkat crane di proyek pembangunan Gedung Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung, bisa terjatuh ke rel MRT Jakarta.

Sebagai kontraktor, Hutama Karya telah melakukan evakuasi material besi dalam empat tahap selama 2 jam yang selesai pada pukul 20.05 WIB, Kamis (30/5/2024)

"Namun, terkait waktu pengoperasian menjadi kewenangan dari pihak MRT Jakarta," kata EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim dalam keterangannya, Jumat (31/5/2024).

Baca juga: MRT Jakarta Kembali Beroperasi Pagi Ini

Berdasarkan investigasi awal Hutama Karya, insiden ini disebabkan oleh induksi elektromagnetik yang terjadi ketika kereta MRT melintas saat tower crane sedang mengangkat material besi.

Induksi tersebut mengakibatkan crane mati mendadak.

"Sehingga, material besi yang sedang diangkat terjatuh miring dan masuk ke dalam rel MRT mengikuti arus induksi," ujar Adjib.

Meski begitu, Adjib bilang, sebelum pekerjaan pengangkatan material dilakukan, Hutama Karya selaku kontraktor telah berkoordinasi dengan pihak MRT dan menyepakati batas aman jarak pengangkatan material.

Batas aman jaraknya sepanjang enam meter, sesuai dengan hasil koordinasi Hutama Karya dan MRT Jakarta.

Adjib mengatakan, Hutama Karya akan segera mengambil langkah-langkah preventif untuk mencegah terulangnya insiden serupa di masa mendatang.

Tiga tindakan yang akan diambil, pertama ialah evaluasi dan peningkatan prosedur keselamatan kerja, khususnya terkait penggunaan crane di dekat jalur MRT.

Kedua, peninjauan ulang jarak aman pengangkatan material dengan melibatkan ahli elektromagnetik untuk memastikan keselamatan operasional.

Baca juga: Polisi Ungkap Besi Beton dari Proyek Gedung Kejagung yang Jatuh Kena Bagian Depan Kereta MRT

Ketiga, peningkatan koordinasi dan komunikasi dengan pihak MRT untuk memastikan setiap langkah yang diambil telah memenuhi standar keselamatan tertinggi.

"Hutama Karya berkomitmen untuk fokus pada penyelesaian di lapangan lebih cepat dan melanjutkan proses investigasi dengan memperbaiki seluruh dampak atas insiden tersebut, serta akan menyampaikan informasi terkini pada kesempatan pertama," pungkas Adjib.

MRT Jakarta telah kembali beroperasi pada Jumat (31/5/2024) pagi ini setelah pada Kamis (30/5/2024) sore sempat berhenti.

Operasional MRT Jakarta berhenti sementara pada sore kemarin karena ada besi crane dari konstruksi gedung Kejaksaan Agung (Kejagung) yang jatuh ke rel kereta.

Hal itu menyebabkan kereta tak bisa beroperasi karena terhalang. Usai insiden itu, operasional dihentikan untuk sementara waktu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini