Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat, terjadi keterlambatan penerbangan haji di fase pertama keberangkatan sebanyak 48 kali.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara M Kristi Endah Murni mengatakan, keterlambatan itu disumbang oleh dua maskapai yang melayani penerbangan haji yaitu sebanyak 42 kali oleh Garuda Indonesia dan 6 kali oleh Saudi Arabian Airlines.
Baca juga: Garuda Indonesia Tambah Pesawat Tipe A340-300 untuk Penerbangan Haji
"Kami telah melakukan rapat bersama dengan Garuda Indonesia terkait jumlah keterlambatan pada fase pertama ini yang mana dikarenakan faktor teknis dan operasional. Atas kejadian tersebut Garuda Indonesia sudah memitigasi dengan menerbangkan calon jemaah haji menggunakan pesawat-pesawat wide body miliknya," kata Kristi dalam keterangannya, Minggu (2/6/2024).
Kristi juga menegaskan agar kedua maskapai yang melayani penerbangan haji berkomitmen dan bertanggungjawab untuk memberikan pelayanan haji yang terbaik dan segera memitigasi jika terjadi kendala-kendala di lapangan.
"Hingga hari ini On Time Performance (OTP) dari kedua maskapai mencapai 86,99 persen dengan rincian Garuda Indonesia 78,68 persen, dan Saudi Arabian Airlines 96,51 persen," tuturnya.
Selain itu Kristi menyatakan, selama periode 12 sampai 30 Mei sebanyak 144.961 calon jemaah haji telah diberangkatkan atau 67,1 persen dari total calon jemaah haji tahun ini yakni 216.065 sesuai data Kementerian Agama.
"Seluruh calon jemaah haji yang dibagi dalam 554 Kelompok Terbang (kloter), hingga 30 Mei kemarin presentase kloter yang telah diberangkatkan sebesar 66,6 persen," ungkap Kristi.
Baca juga: Garuda Indonesia Kawal Keberangkatan Haji Embarkasi Padang Tanpa Kendala
Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati menyampaikan, bahwa pihaknya telah melaksanakan rapat koordinasi yang dipimpin oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan dihadiri oleh seluruh stakeholder perhubungan serta pemangku kepentingan penerbangan haji seperti Dirjen Penyelanggaraan Haji dan Umrah Kemenag, beserta seluruh stakeholder terkait.
"Kami telah melakukan rapat koordinasi untuk mengevaluasi pelaksanaan penerbangan haji fase pertama ini. Untuk itu perlu ditingkatkan pengawasan dan memastikan kelancaran penerbangan haji tahun 1445 H/2024 M ini berjalan lancar, selamat, aman dan nyaman," ungkap Adita.
Baca juga: Penerbangan Garuda untuk Jemaah Haji Masih Parah, Kemenag: Dua Pekan Terakhir Sering Terlambat
Lebih lanjut Adita juga menuturkan bahwa Kementerian Perhubungan akan terus mengawal ketat penerbangan haji hingga kepulangan nanti 2024.
"Tugas kami memastikan keselamatan dan keamanan jemaah haji tetap menjadi prioritas utama, sehingga kendala-kendala pada fase pertama tidak terulang kembali pada fase ke dua mendatang," jelasnya.