News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemindahan Ibu Kota Negara

Tenaga Ahli Otorita IKN Sebut Investor Berebut Lahan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Nusantara

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tenaga Ahli Pimpinan Bidang Pengembangan Kawasan Ekonomi Regional dan Daerah Mitra Otorita IKN, Rusmin Lawin (baju cokelat) saat meninjau pembangunan IKN Nusantara, di Kalimantan Timur.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) telah menerima 416 surat minat investasi atau Letter of Intent (LoI) dari investor lokal maupun asing menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-79 Republik Indonesia pada 17 Agustus 2024. Jumlah ini naik dari akhir Januari kemarin yang baru mencapai 369 LoI.

Tenaga Ahli Pimpinan Bidang Pengembangan Kawasan Ekonomi Regional dan Daerah Mitra Otorita IKN, Rusmin Lawin mengatakan pihak OIKN cukup kewalahan atas banyaknya investor yang berebut lahan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.

Padahal, kata Rusmin, hanya seperempat atau 25 persen dari 6.000 hektare luas lahan di KIPP yang dibuka untuk pembangunan.

Sisanya, sebanyak 65 persen akan dikembalikan menjadi area hutan, dan 10 persen untuk area produksi pangan.

"Di KIPP tersedia 25 persen dari 6.000 hektare. Lahan terbatas. Kalau mau beli, kesempatannya sekarang. Presiden Jokowi sudah sampaikan, Nusantara adalah masa depan investasi Indonesia. Jadi saya dan REI (Real Estat Indonesia) bilang belilah masa depan sekarang," kata Rusmin kepada wartawan, Rabu (12/6/2024).

Wakil Ketua Umum DPP REI ini menyebut dari ratusan LoI yang masuk ke Otorita IKN, banyak investor juga merupakan anggota REI.

Rusmin yang sejak 2021 berkeliling dunia mencari investor untuk IKN ini mengaku ketika IKN baru dibangun, banyak investor enggan masuk karena menilai struktur organisasi belum jelas.

Namun sekarang kondisi ini sudah berbeda. Kini, banyak investor asing ikutan masuk berinvestasi.

"Lalu masuk lagi dari Malaysia, China, Eropa, AS, dan Timur Tengah," kata Rusmin. 

Bahkan kata dia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menandatangani kerja sama dengan pengembang real estate asal Uni Emirat Arab (UAE), Emaar Properties.

Baca juga: Industri Pemanas Air Dukung Pembangunan IKN, Usung Komitmen Teknologi Ramah Lingkungan

Presiden akan terbang ke Abu Dhabi untuk kesepakatan tersebut pada Juli 2024 mendatang.

Emaar Properties dimiliki oleh Sultan Dubai Mohammed bin Rashid Al Maktoum, yang terkenal dengan pembangunan skala besar yakni Burj Khalifa, gedung pencakar langit tertinggi di dunia yang kini jadi ikon Dubai.

"Tiga tahun kemudian, sekarang, alhamdulillah, Emaar Properties sudah sampai di IKN dan akan commit MoU dengan Presiden RI di Abu Dhabi," kata Rusmin.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini