News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bulog Punya 1,8 Juta Ton Stok Beras, 70 Persen dari Impor

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pedagang beras menata beras jenis medium di pertokoan Pasar Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa (4/6/2024). Perum Bulog saat ini memiliki Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebanyak 1,8 juta ton dengan rincian 70 persen berasal dari beras impor dan 30 persen dari stok dalam negeri.

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perum Bulog saat ini memiliki Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebanyak 1,8 juta ton dengan rincian 70 persen berasal dari beras impor dan 30 persen dari stok dalam negeri.

Menurut Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi, angka tersebut merupakan sebuah pencapaian.

Pencapaian karena masa pengadaan dalam negeri dilakukan secara singkat sebagai imbas dari masa panen padi yang pendek, yaitu sekitar dua sampai tiga bulan.

"Perum Bulog hanya bisa menyerap gabah bila produksinya ada. Kami berkomitmen untuk terus memprioritaskan penyerapan gabah dalam negeri," kata Bayu dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (14/6/2024).

Bayu mengatakan, saat ini Bulog telah menyerap kurang lebih 700 ribu ton gabah, lebih dari target yang telah ditugaskan oleh pemerintah sebesar 600 ribu ton.

Dia optimistis Bulog bisa menyerap lebih dari 900 ribu ton setara beras pada tahun ini.

"Impor hanya dilakukan bila perlu, melihat neraca beras yang ada,” ujar Bayu.

Agar bisa menyerap gabah dalam negeri secara maksimal, Bayu menjelaskan pengadaan Bulog memiliki beberapa mekanisme.

Baca juga: Bulog Diminta Akuisisi Industri Beras Kamboja, Begini Respon Asosiasi Petani

Pertama adalah membeli gabah, lalu tunggu di gudang. Ini hanya bisa dilakukan di 10 Sentra Penggilingan Padi yang dimiliki Bulog. Dengan cara ini, Bulog bisa menyerap gabah dalam jumlah yang cukup banyak.

Baca juga: Ini Alasan Bapanas Soal Harga Beras dan Bawang Putih Masih Tinggi Jelang Idul Adha 2024

Kedua adalah membeli gabah dengan cara menjemput ke petani.

"Mekanisme ketiga adalah membeli beras asalan dari penggilingan-penggilingan padi kecil yang kita beli dan olah sehingga menghasilkan beras sesuai kemauan pasar,” tutur Bayu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini