Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog Wahyu Suparyono menyatakan, stok beras hingga akhir tahun mencapai 1,6 juta ton dan diyakini bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri hingga akhir tahun 2024.
"Sangat lebih dari cukup," kata Suparyono di Kawasan Pergudangan Bulog, Sunter Timur Kelapa Gading, Senin (4/11/2024).
Suparyono bilang, seluruh stok beras Bulog sebetulnya mencapai 2 juta ton. Hanya saja, sisa beras sebanyak 400 ribu ton itu masih dalam perjalanan.
Baca juga: Musim Tanam Diprediksi Mundur Imbas Kekeringan, Siap-siap Stok Beras di Pasar Bakal Terdampak
"Saat ini masih 1,6. Hari ini 1,6. Ini proses biasa, kan Di Pelabuhan kedatangan kan kita bagi seluruh 33 wilayah," sambungnya.
Di sisi lain, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengeklaim bahwa stok beras hingga akhir tahun 2024 sebesar 2 juta ton. Beras-beras tersebut sudah ada di seluruh gudang Bulog.
"Kita kesini, teman-teman bisa lihat memang stok kita sekurang-kurangnya akhir tahun ini bisa 2 juta ton beras. Barang mana? ada nih di sini saja ada 140 ribu ton baru satu tempat, sedangkan Bulog punya 1.500 lebih gudang 1.508 nah, kapasitas 4 juta ton," kata Zulhas.
Zulhas menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir menyoal stok beras. Sebab dia bilang stoknya tetap aman bahkan hingga akhir tahun ini.
Terlebih lagi, di tahun depan pemerintah memiliki program cetak sawah baru yang diyakini bisa menambah stok beras untuk dalam negeri.
"Jadi stok beras kita sangat aman dan cukup oleh karena itu publik, pedagang, masyarakat tidak usaha khawatir ya, beras cukup," jelasnya.