News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Etape Rupiah Menuju Rp 17.000 Per Dolar AS, Ekonom: Aroma Krisis Makin Terasa

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi uang rupiah dan dolar AS

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah ditutup melemah 0,86 persen ke level Rp 16.412 per dolar Amerika Serikat (AS) di akhir perdagangan pasar spot Jumat (14/6/2024).

Mayoritas mata uang di kawasan Asia melemah terhadap greenback.

Yen Jepang terpantau melemah 0,40 persen, won Korea melemah 0,38 persen, dolar Singapura melemah 0,13 persen, ringgit Malaysia melemah 0,12 persen.

Baca juga: The Fed Tahan Suku Bunga, Rupiah Mulai Perkasa ke Level Rp 16.270 per Dolar AS

Kemudian pesso Filipina melemah 0,08 persen, yuan China melemah 0,04 persen, dolar Taiwan melemah 0,03 persen dan baht Thailand melemah 0,03 persen terhadap dolar AS.

Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS) Anthony Budiawan mengatakan Bank Indonesia tidak berdaya sama sekali menghadapi kondisi moneter dan fiskal yang sangat sangat lemah ini.

Menurutnya, Bank Indonesia tidak dapat menahan laju penurunan kurs rupiah yang sangat cepat.

Rencana menaikkan rasio utang menjadi 50 persen menunjukkan tim Prabowo sedang bingung atau bahkan panik untuk bisa memenuhi janji kampanyenya terkait makan siang gratis dan susu gratis.

Namun demikian, mengatasi permasalahan tersebut dengan meningkatkan defisit APBN dan menaikkan rasio utang menjadi 50 persen malah menjadi bumerang.

Imbasnya kurs rupiah akan anjlok.

“Etape kurs rupiah selanjutnya menuju Rp17.000 per dolar AS. Aroma krisis ekonomi semakin terasa,” tutur Anthony dalam catatannya diterima Tribun, Jumat (14/6/2024).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini