TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sepanjang tahun 2023 Pertamina Patra Niaga telah menyelesaikan program perbaikan SPBU di 1.890 SPBU dan Red Carpet sebanyak 875 SPBU.
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan mengatakan, untuk mendukung program pemerintah dalam penyaluran BBM subsidi tepat, sebanyak 98 persen SPBU telah dilengkapi dengan Signal Exception.
Selain itu, ia menyebut bahwa jumlah kendaraan bermotor pengguna BBM Subsidi yang telah melakukan registrasi bertambah 4,5 juta.
“Semua kita lakukan untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat dan juga upaya mendorong program transformasi subsidi tepat sasaran,”ujarnya, seperti dikutip dari Warta Kota, Jumat (21/6/2024).
Untuk kemudahan dan integrasi layanan di sektor industri atau konsumen B2B, Pertamina Patra Niaga mengembangkan sistem yang disebut Pertamina One Solution (POS).
Dalam beberapa tahun terakhir, lanjut Riva, Pertamina Patra Niaga juga gencar melakukan edukasi kepada konsumen mengenai produk unggulan Pertamina.
Hasilnya, pada tahun 2023, konsumen melakukan penukaran (trade in) tabung dari LPG 3 Kg ke Bright Gas sebanyak 12.815 tabung.
“Untuk mendukung program Pertamina di era transisi energi, Pertamina Patra Niaga juga telah menambah jumlah Green Station yang merupakan SPBU dengan skema one stop integrated energy solution di 425 outlet,” tandasnya.
Dalam catatan, Pertamina Patra Niaga mencatat kinerja positif untuk tahun buku 2023, meliputi pemasaran Retail, Korporat dan Anak Perusahaan secara umum mengalami peningkatan dibandingkan 2022.
"Pada segmen Retail, realisasinya secara volume hampir sama dengan penjualan tahun 2022. Namun pada segmen Korporat yang melayani BBM industri, Aviasi, Petrokimia, dan trading volumenya naik 17 persen dengan pertumbuhan sebesar 3,9 %," ujarnya.
Berita ini telah tayang di Warta Kota