News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Angkasa Pura I dan II Merger, Manajemen Kasih Jaminan Tidak Ada PHK

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Proses merger antara PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero) tidak akan berdampak pada pengurangan karyawan.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Proses merger antara PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero) tidak akan berdampak pada pengurangan karyawan alias PHK.

"Iya dipastikan tidak ada pengurangan baik di AP I maupun AP II," kata Corporate Secretary Group Head Angkasa Pura Indonesia, Rahadian D. Yogisworo di acara Indonesia Aero Summit 2024 di Jakarta, Selasa (2/7/2024).

"Yang jelas dari sisi kita tidak ada pengurangan karyawan, tetap menghitungkan masa kerja masing-masing. Karena AP I dan AP II punya masa kerja masing-masing," imbuhnya.

PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney, menargetkan proses merger PT AP I dan AP II menjadi PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports rampung Juli 2024. Yogisworo bilang, hingga saat ini proses penggabungan masih berlangsung.

"Kami menargetkan dapat segera terlaksana ya, kami berproses untuk memastikan penggabungan ini sesuai dengan tata kelola yang baik, mengikuti peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, dan sekarang sedang berproses," ujar dia.

Mengutip Kompas, proses penggabungan kedua operator bandara itu sudah dilakukan sejak November 2023.

Direktur Utama InJourney Dony Oskaria mengatakan, pihaknya telah menyatukan dari sisi organisasi, operasi, hingga keuangan kedua perusahaan sehingga pada Juli mendatang proses penggabungan akan selesai.

Nantinya setelah merger, aset kedua perusahaan BUMN itu akan dialihkan ke Angkasa Pura Indonesia sebagai surviving entity sehingga tidak ada lagi Angkasa Pura I maupun II.

Baca juga: Tokopedia Lakukan PHK Setelah Merger, Ini Kata Pengamat

"Kita harapkan proses itu akan selesai di bulan Juli ini" ujarnya saat ditemui di Menara Danareksa, Jakarta, Jumat (21/6/2024).

Dony mengungkapkan, tujuan merger Angkasa Pura I dan II agar Indonesia memiliki perusahaan operator bandara terbesar keempat di dunia dengan jumlah penumpang yang dilayani mencapai 170 juta per tahun.

Merger kedua perusahaan diyakini akan membuat pendapatan perusahaan bisa banyak dikontribusi dari bisnis non-aero seperti retail dan properti.

Sedangkan selama ini bisnis yang dijalankan AP I dan II dominan dari bisnis aero. "Kalau kita bandingkan dengan Bandara Changi, dengan Bandara Incheon rata-rata mereka 13 dollar AS per pax."

Baca juga: Manajemen GOTO Bantah Soal Isu Merger Gojek Tokopedia dengan Grab

Artinya room kita untuk growth itu sangat besar. Bayangkan kalau dengan jumlah penumpang kita 170 juta, kalau kita bisa naik 2 dollar AS saja rata-rata, itu 340 juta dollar AS," jelasnya.

Dia menjelaskan, transformasi bisnis ini akan dilakukan dengan mengubah tenant mix, melakukan rezoning, dan mempercepat waktu proses sehingga para penumpang lebih banyak menghabiskan waktu di bandara.

Sebab, semakin lama penumpang berada di bandara maka mereka akan menghabiskan lebih banyak uang untuk berbelanja di tenant yang ada di bandara.

"Kalau sekarang teman-teman ke Cengkareng kan terlihat perubahannya, lantainya lebih baik, kualitas toiletnya lebih bersih. Ke depan tenantnya akan semakin bagus lagi sehingga orang datang ke airport itu lebih lama daripada sebelumnya," tuturnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini