Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan menyampaikan telah memberi catatan ke Kementerian Pertanian (Kementan) soal polemik pompanisasi yang ditengarai tidak tepat sasaran.
"Catatan hal ini juga telah disampaikan saat raker terakhir dengan Kementan, ada sejumlah titik yang tidak tepat sasaran seperti tidak ada sumber airnya," ujar Daniel saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Selasa (6/8/2024).
Menurut Daniel, setelah rapat kerja bersama antara Komisi IV dengan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, sudah ada komitmen untuk membenahi secara serius persoalan tersebut.
Baca juga: KSP Temukan Program Pompanisasi Andalan Menteri Pertanian Tidak Tepat Sasaran
"Pak Menteri sudah berjanji untuk benar-benar memperhatikan secara serius agar tidak terjadi lagi dan terpasang dengan tepat, kita minta untuk melibatkan penyuluh dan memastikan ada sumber air dalam penentuan titik pasang," tutur Daniel.
Sebelumnya, Kantor Staf Presiden (KSP) yang menyebut penyaluran program pompanisasi tak tepat sasaran. KSP melalui Deputi III Bidang Perekonomian Kepala Staf Kepresidenan Edy Priyono mengatakan bahwa pihaknya menemukan penyaluran pompa untuk program pompanisasi tidak tepat sasaran.
Ketika mengunjungi Kecamatan Bansari, Temanggung, Jawa Tengah, ia mengatakan tidak ada sawah karena yang banyak ditanami adalah komoditas hortikultura. Namun, Bansari malah menjadi satu dari sekian kecamatan yang mendapatkan jatah pompa.
"Ada cabai, tembakau, bawang merah, dan sebagainya. Tidak ada sawah di situ, tetapi mendapatkan jatah pompa," kata Edy dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024, Senin (5/8/2024).
Sedangkan, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Moch Arief Cahyono menyayangkan informasi yang disebutnya tidak valid dan salah disampaikan pada forum resmi ke publik secara terbuka.
Baca juga: Tinjau Pompanisasi di Bantaeng, Presiden Jokowi Harap Dapat Tingkatkan Produktivitas Pertanian
"Pernyataan ini ngawur, memberi data pompa dan kesan yang tidak baik bagi Kementan," kata Arief dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (6/8/2024).
Sedangkan, Penjabat (Pj) Bupati Temanggung Hary Agung Prabowo menanggapi dengan menyebut informasi yang disampaikan Edy tidak valid. Hary mengatakan, pompa yang ada di Temanggung bukan merupakan bantuan pompa air pendukung Program Perluasan Areal Tanam Padi (PAT) dari Kementerian Pertanian (Kementan).
Pompa tersebut merupakan unit pompa air bantuan berasal dari dana APBD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2024. Ia juga membantah itu tidak tepat sasaran.
"Bantuan pompa air tersebut sudah sesuai peruntukannya dan digunakan untuk mendukung pengembangan Food Estate hortikultura," kata Hary dikutip dari siaran pers Kementerian Pertanian, Selasa (6/8/2024).