Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, dalam gambaran besar arsitektur RAPBN 2025, anggaran perlindungan sosial dialokasikan sebesar Rp 504,7 triliun.
Anggaran dialokasikan untuk mengurangi beban masyarakat miskin dan rentan.
Selain itu, anggaran juga dialokasikan untuk mengakselerasi pengentasan kemiskinan yang dilakukan dengan tepat sasaran, efektif, dan efisien.
Baca juga: Jokowi Prediksi Dolar AS di Level Rp 16.100 di Tahun 2025
Jokowi menjelaskan, arsitektur APBN 2025 adalah pilar penting untuk menjaga keberlanjutan melalui penguatan berbagai program unggulan yang berkesinambungan dari pemerintah sekarang ke pemerintah yang akan datang.
"APBN 2025 dirancang untuk menjaga stabilitas, inklusivitas, dan keberlanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan dan pemerataan melalui pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan," kata Jokowi saat berpidato tentang RUU APBN Tahun Anggaran 2025 Beserta Nota Keuangan, Jumat (16/8/2024).
Adapun pada tahun 2024, ia mengatakan tingkat pengangguran turun menjadi 4,8 persen. Tingkat kemiskinan juga turun menjadi 9,03 persen di tahun 2024.
Angka kemiskinan ekstrem pun diklaim turun signifikan menjadi 0,83 persen pada tahun 2024.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu kemudian menyebut bantuan pendidikan terus diberikan kepada masyarakat miskin dan rentan.
Baca juga: Rezim Jokowi Klaim Angka Kemiskinan dan Pengangguran Tahun 2024 Turun
"Program Indonesia Pintar untuk pendidikan sekitar 20 juta siswa per tahun diberikan. Program KIP Kuliah dan Bidik Misi untuk pendidikan 1,5 juta mahasiswa serta Beasiswa LPDP untuk pendidikan sekitar 45 ribu mahasiswa," ujar Jokowi.