Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengungkapkan, sebanyak 99,7 persen pemegang polis PT Asuransi Jiwasraya telah mengikuti program restrukturisasi.
Adapun, sekitar 0,3 persen sisanya belum menyetujui terkait aksi restrukturisasi yang digagas Kementerian BUMN.
Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengungkapkan, 99,7 persen pemegang polis Jiwasraya terdiri atas korporasi, bancassurance, dan ritel.
Baca juga: IFG Life Terima Pengalihan Polis Jiwasraya Rp 37,89 Triliun, yang Sudah Dibayar Rp 13,95 T
Adapun 99,7 persen pemegang polis yang menyetujui restrukturisasi telah dialihkan ke IFG Life.
"Mereka semua dipindahkan ke IFG Life. Jadi ini adalah restrukturisasi terbesar sepanjang sejarah yang berhasil di restrukturisasi untuk (sektor) asuransi," ungkap Arya saat ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (22/8/2024).
"Sebelumnya kita lihat ya pada mandek. Jadi bisa dikatakan tanggungjawab pemegang saham pemerintah, berhasil dilakukan," sambungnya.
Terkait 0,3 persen pemegang polis yang tak setuju direstrukturisasi, diperkirakan jumlahnya ada sekitar 1.000 polis.
Meski demikian, Arya menyebut capaian ini telah melebihi target yang telah ditetapkan.
Awalnya, Pemerintah menargetkan jumlah polis yang menyetujui program restrukturisasi sebanyak 85 persen.
"Wajar pasti ada juga yang tidak menerima. Tapi kan 99 persen sudah terima (direstrukturisasi) wajar ada yang tidak terima atau menolak. Tapi dari sisi lain kita targetkan 85 persen, ternyata 99 persen menerima," ungkap Arya.
Menurut Arya, lebih dari 99 persen pemegang polis Jiwasraya menyetujui restrukturisasi lantaran konsep yang dibawa Pemerintah dinilai sangat positif.
Baca juga: Jiwasraya Masih Buka Kesempatan Bagi Pemegang Polis yang Belum Ikut Program Restrukturisasi
Bahkan, konsep tersebut telah disetujui Otoritas Jasa Keuangan, Kementerian Keuangan, hingga Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
"Ketika kita mengajukan konsep restrukturisasi di DPR di panja Jiwasraya, konsep ini sudah dipaparkan. udah dipaparkan di Kementerian, juga ke OJK dan Kementerian Keuangan, juga secara politik sudah dibawa ke DPR. Sudah setuju semua," ucap Arya.
"Kami berterima kasih kepada semua nasabah. Dan hampir semua nasabah menerima restrukturisasi. Karena mungkin nasabah itu melihat dari sejarah permasalahan asuransi ini yang punya konsep paling jelas dan paling clear penanganannya," pungkasnya.