Laporan Reporter Tribunnews, Yonathan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seribuan driver ojek online (ojol) turun ke jalan siang ini untuk memprotes besarnya potongan yang dikenakan oleh perusahaan aplikasi ojek online dan dinilai merugikan para driver dengan menggelar aksi demonstrasi di depan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Kamis, 29 Agustus 2024.
Potongan aplikasi dari setiap pendapatan driver ketika narik penumpang yang mencapai 20 hingga 30 persen membuat pendapatan driver terlalu rendah dan uang habis terpakai untuk membeli bensin.
“Potongannya terlalu besar bagi saya dan bagi kita semua. Potongannya mencapai 20-30 persen. Berarti tidak ada untung sama sekali? Abis di bensin,” keluh Nurma, pengemudi ojek online berusia 28 tahun di sela aksi demonstrasi.
Potongan yang besar ini telah berlangsung cukup lama dan dirasakan semakin memberatkan.
“Sudah lama potongannya segini, dulu awal-awal 10 persen, lama-lama naik jadi 20 -30 persen, ini terlalu besar potongannya bagi kami,"” ujarnya.
Dia juga mengkritik ketidakcocokan tarif dengan kondisi di lapangan, terutama saat kondisi macet.
“Argonya tetap sama, nggak sesuai, Kemarin saya pengalaman ya, itu jam sibuk, macet. Argo harusnya lebih tinggi, Ini nggak," ujarnya.
Driver Ojol sangat mengeluhkan tarif yang tidak sepadan dengan keadaan lalu lintas dan jarak yang ditempuh.
"Aturannya di atas 40 ribu, ini 30, 20, padahal itu udah jam-jam-jamnya sibuk. Dari Kelapa Gading sampai Pejuang Bekasi, 28 ribu. Nggak sesuai, Kak,” ungkapnya.
Nurma menegaskan bahwa para driver tidak hanya menuntut soal potongan yang lebih manusiawi, tetapi juga agar pihak aplikator lebih memahami kondisi di lapangan.
“Potongannya tolong diturunkan, Jangan 20 persen, Pokoknya manusiawi saja, Kita simbiosis mutualisme saja,” ujarnya.
Baca juga: Ada Demo Driver Ojol, Pengguna Jalan Diminta Hindari Kawasan Monas
Dengan aksi yang digelar hari ini, para driver berharap ada perbaikan kebijakan dari aplikator dan perhatian lebih dari pemerintah untuk melindungi hak-hak mereka sebagai mitra.