TRIBUNNEWS.COM - Everpro, sebuah platform penyedia solusi bisnis online bagi para UMKM, Internet Marketers (Imers), dan profesional dropshipper, yang merupakan salah satu unit bisnis dari Evermos, sebuah platform connected commerce, merilis Everpro Chat, pada acara "Convers(at)ion Summit: From Conversation to Conversion" yang berlangsung di The House Convention Hall, Bandung. Everpro Chat hadir untuk membantu bisnis dalam menjangkau konsumen dengan mengeksplorasi potensi aplikasi perpesanan.

“Sebagai platform yang berkomitmen untuk memberikan dukungan semaksimal mungkin bagi UMKM dan Internet Marketers (Imers), Everpro berusaha menghadirkan fitur layanan yang memudahkan mereka dalam menjalankan bisnis online,” jelas Azlan Indra – selaku Co-founder Everpro.

“Melalui Everpro Chat yang telah terintegrasi langsung dengan sistem API resmi Meta, UMKM dan pebisnis online dapat mengoptimalkan konversi dari tiap leads iklan digital mereka di akun WhatsApp terverifikasi dengan harga terjangkau.”

Beberapa keuntungan penggunaan Everpro Chat antara lain; pengguna dimungkinkan optimasi iklan digital melalui pesan broadcast menggunakan WA Business API Platform resmi, biaya pemasaran yang lebih efisien, serta membantu meningkatkan kinerja dan efisiensi tim Customer Service dengan pengaturan data pelanggan terpusat yang membuat proses follow up leads menjadi lebih mudah, cepat, dan nyaman. 

Selain peluncuran Everpo Chat, rangkaian acara “Convers(at)ion Summit” diisi oleh sejumlah diskusi panel yang membahas strategi praktis, alat, dan layanan yang dapat langsung diterapkan dalam bisnis UMKM. Beberapa nama pembicara yang hadir mengisi acara ini antara lain Sandiaga Uno (Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia), Wientor Rah Mada (Direktur Utama SMESCO Indonesia), Arip Tirta (President of Evermos), Peter Lydian (CEO Meta Indonesia), Menhefari (Founder DIMENSI), Edho Zell (Content Creator dan CEO Social Bread), Benny Ho (Founder Netpreneur.id), Caesar Rohadi (Owner Prestisa.com), Lyco Adhy (Head of Product Everpro), Ancilla Marcelina (Creative Strategist Meta), dan masih banyak lainnya.

Dihadiri lebih dari 1.300 audiens, acara “Convers(at)ion Summit” kali ini sukses menjadi ajang pertemuan Internet Marketers (Imers) terbesar di Indonesia, dengan menghadirkan rangkaian panel diskusi dan acara community night yang dihadiri oleh sejumlah suhu di dunia digital marketing.

Menurut riset tahun 2024 dari Boston Consulting Group (BCG) yang dilakukan bersama Meta terhadap 400 pemilik bisnis di Indonesia, Brasil, India, dan Meksiko, terungkap bahwa 79 persen akses internet di Indonesia dilakukan melalui smartphone. Data ini menegaskan pentingnya perangkat mobile sebagai saluran utama bagi konsumen untuk mengakses informasi dan berinteraksi dengan bisnis.

Lebih lanjut, riset tersebut menunjukkan bahwa 87 persen konsumen Indonesia terhubung dengan bisnis melalui aplikasi perpesanan. Hal ini menyoroti bagaimana aplikasi perpesanan menjadi jembatan utama antara bisnis dan pelanggan. Bahkan, 68 persen konsumen mengaku merasa frustrasi jika penjual tidak menyediakan opsi chat. Data ini menunjukkan bahwa konsumen sangat menghargai kemampuan untuk berkomunikasi secara langsung dan cepat dengan bisnis. Acara “Convers(at)ion Summit: From Conversation to Conversion” berusaha memberikan gambaran serta solusi terhadap tantangan yang dihadapi Imers dalam mengoptimalkan potensi ekonomi dari pasar yang ada saat ini, khususnya di dalam negeri.

“Dalam bisnis yang paling penting adalah sales, sales, sales. Sekarang faktor pendorong sales paling besar adalah media sosial. Coba teman-teman lihat ke dalam tas yang dibawa saat ini, mayoritas barang yang dibeli kemungkinan hasil dari pengaruh media sosial,” ujar Edho Zell (Content Creator dan CEO Social Bread) saat membahas diskusi panel berjudul "Kreativitas dan Empati: Buat Pelanggan Lebih Terkoneksi".

“Kebanyakan pelaku UMKM kita sudah berumur, sehingga nggak mudah masuk ke digital. Ada tiga kemampuan penting yang harus dimiliki pengusaha. Pertama, kemampuan untuk memprediksi penjualan. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menjual sejumlah produk. Kedua, menjaga hubungan dengan pelanggan agar repeat order. Ketiga adalah scale-up. Gunakan tools iklan yang ada untuk meningkatkan traffic serta penjualan. Saya rasa Everpro Chat dapat menjadi tools yang membantu menjalankan tiga hal ini,” ungkap Menhefary (Founder Dimensi) menutup penjelasannya di sesi diskusi panel bertajuk "Hadapi Tantangan Transformasi E-Commerce".

Gelaran acara Convers(at)ion Summit: Form Conversation to Coversion yang sekaligus menjadi penanda diluncurkannya aplikasi Everpro Chat, merupakan langkah signifikan yang dilakukan Evermos, melalui unit bisnis Everpro, dalam mendukung para UMKM, pebisnis online, dan Internet Marketers (Imers) di Indonesia untuk mengoptimalkan peran media sosial serta aplikasi perpesanan dalam bisnis mereka. Dengan teknologi yang mempermudah komunikasi, mengurangi risiko pemblokiran, dan mengelola data pelanggan dengan lebih baik, Everpro Chat siap menjadi mitra terpercaya dalam perjalanan digitalisasi bisnis UMKM di Indonesia. Aplikasi ini dapat diperoleh melalui situs www.everpro.id atau aplikasi Everpro Chat yang tersedia di Google Play Store.