News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Peran Bulog Jamin Rantai Pasok Beras Demi Wujudkan Ketahanan Pangan

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Endra Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Beras Bulog.

TRIBUNNEWS.COM - Perum Bulog memiliki visi transformasi untuk menjadi pemimpin rantai pasok pangan terpercaya, terutama beras di Indonesia.

Bulog berperan untuk menjamin rantai pasok beras dari hulu ke hilir yang dapat mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia.

UU Pangan menerangkan, Ketahanan Pangan adalah “kondisi terpenuhinya Pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan”.

Berikut sejumlah peran yang dilaksanakan Bulog untuk mewujudkan ketahanan pangan.

Pengadaan Beras dari Petani

Bulog juga membeli beras langsung dari petani dengan harga yang telah ditetapkan pemerintah.

Ini membantu meningkatkan kesejahteraan petani dan memastikan pasokan beras tetap stabil.

Hingga akhir Juli 2024 lalu, Bulog telah menyerap produk petani dalam negeri lebih dari 700 ribu ton.

Capaian penyerapan beras dalam negeri di paruh pertama tahun ini bergerak cukup positif dan signifikan.

Diketahui, total penyerapan setahun penuh di 2023 berjumlah 1,06 juta ton.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, stabilitas beras perlu terus dijaga sampai akhir tahun.

Baca juga: Butuh Waktu untuk Persiapan, Bulog Nantikan Kebijakan Pangan Prabowo-Gibran

Pemerintah juga ingin agar ada stok beras cukup dari tahun 2024 ke tahun 2025, sampai masa panen berikutnya.

"Kalau lagi panen yang banyak, simpan. Nanti pas paceklik, guyur. Ilmunya sederhana, tapi perlu banyak dukungan," ujar Arief dalam keterangan pers, Kamis (1/8/2024).

Pemenuhan Ketersediaan dan Stabilitas Harga Beras

Bulog juga bertanggung jawab memenuhi ketersediaan beras dan menstabilkan harga.

Salah satu langkah yang diambil adalah impor beras.

Tahun 2024 ini, Indonesia memiliki kuota importasi beras sebanyak 3,6 juta ton.

Perum Bulog sebagai pihak yang ditugaskan melakukan impor, telah merealisasikan sebanyak 2,4 juta ton.

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengatakan, 2,4 juta ton beras impor tersebut ada yang sedang dalam perjalanan ke Indonesia, ada yang sudah masuk, dan ada yang sedang dibongkar muat di pelabuhan.

"Saat ini sudah dalam proses di perjalanan, maupun masuk, maupun bongkar, kurang lebih sebanyak 2,4 juta ton sampai dengan akhir bulan Juli," katanya di Kantor Pusat Perum Bulog, Jakarta Selatan, Jumat (30/8/2024).

Saat ini, Bulog masih akan mendatangkan sebanyak 1,2 juta ton beras impor lagi agar memenuhi kuota yang telah ditentukan.

Rinciannya, 300 ribu ton beras sudah terkontrak, sedangkan 900 ribu ton sisanya masih sebatas komitmen, belum sampai kontrak.

"Untuk 300 ribu lagi prosesnya sedang berjalan. Kita memasukkan lagi kurang lebih sekitar 900 ribu. Ini kita akan usahakan semuanya bisa terkontrak dengan baik dan kemudian nanti bisa masuk tahun ini," ujar Bayu.

Pengelolaan Cadangan Beras Pemerintah (CBP)

Bulog bertanggung jawab mengelola cadangan beras pemerintah yang digunakan untuk stabilisasi harga dan pasokan beras di pasar.

CBP ini berfungsi sebagai buffer stock untuk menjaga ketersediaan beras di saat terjadi kelangkaan atau lonjakan harga.

Seperti diketahui, Bulog mulai menyalurkan bantuan pangan beras cadangan beras pemerintah (CBP) tahap III dengan jumlah keluarga penerima manfaat (KPM) mencapai 22 juta.

Direktur Utama (Dirut) Bulog, Bayu Krisnamurthi mengatakan penyaluran bakal berlangsung pada Agustus, Oktober, dan Desember.

“Untuk seluruh Indonesia penerima bantuan pangan adalah sebanyak 22 juta keluarga penerima manfaat,” kata Bayu kepada wartawan di Bantul, Yogyakarta, Kamis (1/8/2024).

Pengelolaan Infrastruktur Penyimpanan dan Distribusi

Bulog memiliki dan mengelola gudang serta infrastruktur penyimpanan yang tersebar di seluruh Indonesia.

Hal ini memastikan bahwa beras dapat didistribusikan dengan efisien dan cepat ke berbagai daerah, termasuk daerah terpencil.

Hingga 2023 lalu, Perum Bulog melakukan pengembangan pengelolaan sebanyak 24 infrastruktur pasca panen.

Terdiri dari Modern Rice Milling Plant (MRMP), Rice To Rice (RTR), Unit Pengolahan (UP), dan Corn Drying Center (CDC).

Seluruh infrastruktur tersebut tersebar di seluruh Indonesia khususnya di wilayah sentra produksi beras dan jagung.

Sekretaris Perusahaan Perum Bulog, Awaludin Iqbal mengungkapkan Bulog telah mendirikan 10 MRMP di Subang, Sragen, Kendal, Karawang, Lampung, Bojonegoro, Jember, Banyuwangi, dan Sumbawa.

Ketersediaan MRMP di wilayah sentra produksi beras ditujukan untuk mendukung kegiatan produksi pangan, jasa pengeringan, jasa penggilingan, jasa pengemasan, dan jasa penyimpanan Gabah Kering Giling (GKG).

MRMP ditunjang dengan teknologi berupa dryer dengan kapasitas 120 ton/hari, milling dengan kapasitas 6 ton/jam, dan SILO yang dapat menampung 6.000 ton GKG.

“Pembangunan infrastruktur tersebut merupakan pemanfaatan dari Penyertaan Modal Negara (PMN) yang diamanatkan kepada BULOG sejak tahun 2016."

"Melalui PMN tersebut BULOG ditugaskan untuk memaksimalkan penyerapan serta pengelolaan komoditi pasca panen,” kata Iqbal, 25 Oktober 2023.

Jalin Kerja Sama

Bulog bekerja sama dengan berbagai instansi, baik dalam maupun luar negeri guna memastikan rantai pasok beras berjalan lancar dan efektif.

Tidak cuma kerja sama dalam negeri, Perum Bulog berencana melakukan kerja sama ekonomi dan investasi pangan dengan Kamboja.

Upaya ini ditempuh dalam rangka menjaga stabilitas pangan dan menerapkan keunggulan kompetitif rantai pasok beras,

“Penugasan pemerintah untuk melakukan investasi pangan ke Kamboja bukan hanya tentang memperluas jangkauan geografis, tetapi juga tentang mewujudkan keunggulan kompetitif rantai pasok beras sehingga ketahanan pangan di Indonesia dapat terwujud."

"Hal ini sesuai dengan salah satu visi transformasi kami, untuk menjadi pemimpin rantai pasok pangan terpercaya,” kata Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi, 14 Juni 2024 lalu.

(Tribunnews.com/Wahyu Gilang Putranto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini