Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bali saat ini disebut mengalami kepadatan wisatawan yang berlebih atau overtourism.
Ketua Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) Bali, Yoga Iswara, mengungkap bahwa wisatawan mancanegara yang datang ke Bali sudah mencapai 50,17 persen atau 3,5 juta perjalanan dari target 7 juta wisatawan di tahun 2024.
Jadi, strategi yang dilakukan pasca-pandemi disebut membuahkan hasil.
Baca juga: Malaysia Jadi Tujuan Utama Turis Asal Indonesia
Kendati demikian, Yoga mengatakan ada beberapa hal yang perlu dievaluasi dan diperbaiki agar pariwisata Bali ke depan lebih inklusif dan berkelanjutan.
"Yang terjadi saat ini Bali is not in control seperti masalah OSS yang menjadi review terkait bagaimana kita mengatur pembangunan di Bali. Kemudian dampaknya ada over development, over tourism,” kata Yoga dalam audiensi bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno di Bali, dikutip dari keterangan tertulis pada Rabu (4/9/2024).
Yoga memahami bahwa over tourism ini penyebabnya bukan disebabkan oleh jumlah wisatawan yang meningkat.
Namun, penyebabnya adalah tata kelola destinasi pariwisata yang kurang baik.
Merespons hal tersebut, Sandiaga mengatakan kendala dan masukan yang diterima sudah menjadi catatan penting dan akan disampaikan dalam rapat terbatas (ratas) bersama Presiden Joko Widodo.
Dalam ratas nantinya akan membahas persoalan mengenai moratorium alih fungsi lahan dan moratorium pembangunan fasilitas akomodasi di Bali Selatan, hingga kebijakan OSS.
Baca juga: Jokowi Bertemu dengan Wakil Presiden Zimbabwe di Bali, Bahas Tiga Isu Utama
Persoalan tersebut akan dibahas dengan kementerian/lembaga yang beririsan.
“Ratas itu akan diberikan arahan oleh Bapak Presiden yang nanti akan diimplementasikan bersama dengan Kementerian terkait,” kata Sandiaga.