TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (DPP Himperra) meminta pemerintah segera merealisasikan janjinya untuk mencairkan dana tambahan kuota untuk rumah subsidi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) tahun 2024.
Pasalnya hingga kini (Per 15 September,red) tambahan kuota rumah subsidi FLPP tahun 2024 yang sudah diumumkan pemerintah sebanyak 34 ribu unit belum dicairkan.
Baca juga: Tambahan 34 Ribu Kuota FLPP Untuk MBR Hanya Bertahan Hingga November
“Sebelumnya kami berterima kasih, telah ada komitmen pemerintah untuk menambah kuota FLPP dari 166 ribu unit rumah menjadi 200 ribu unit," kata Ketua Umum DPP Himperra Ari Tri Priyono, saat pembukaan Turnamen Golf Himperra ke-3 dalam rangka peringatan ulang tahun ke-5 Himperra di Sentul City, Bogor, Minggu (15/9/2024).
Dia mengatakan, ada 34 ribu unit tambahan FLPP 2024. Tapi itu (dana) sampai sekarang belum cair. Akad FLPP-nya tetap belum bisa dilaksanakan. "Kasihan anggota-anggota kami dan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang mau beli rumah,” bebernya.
Baca juga: Pemerintah Tambah Kuota FLPP Jadi 200 Ribu Unit, Berlaku Mulai 1 September 2024
Dia menjelaskan, calon konsumen MBR, yang tertunda dan tidak bisa akad kredit lanjut Ari adalah penerima manfaat langsung subsidi FLPP dan mereka yang terkena dampak utamanya. Sedangkan pengembang kesulitan mengelola cashflow-nya dan menjalankan kewajiban kepada perbankan.
“Himperra dengan anggota lebih dari 3.000 pengembang terus full support mendukung program-program pemerintah."
"Apalagi tahun ini Insyaallah sekitar 60 ribu unit rumah subsidi di produksi Himperra. Dan tahun depan kami menargetkan bisa realisasi 75 ribu unit rumah bersubsidi,” tambahnya.
Melihat begitu besar harapan kepada pemerintahan baru, Prabowo-Gibran untuk menjadikan Perumahan sebagai Lokomotif pertumbuhan perekonomian Nasional.
Baca juga: Sedang Cari Hunian yang Terjangkau? Berikut Syarat KPR Sejahtera FLPP BRI
Dengan target 3 juta unit rumah setiap tahun, maka keberadaan Kementrian Perumahan Rakyat dan Perkotaan menurut Himperra adalah sebuah keniscayaan yang mesti diwujudkan.
“Himperra sangat mendukung program pemerintahan baru Prabowo-Gibran. Karena backlog rumah mayoritas-nya di kota dan pinggiran-pinggiran kota, maka sebaiknya 1,5 juta unit rumah di kota-kota dan sekitar-nya. Baru kemudian sebanyak 1,5 juta unit rumah di daerah pesisir dan pedesaan,” lanjutnya.
Himperra juga mengusulkan, khusus anggaran FLPP untuk MBR minimal dinaikkan, tiap tahun tidak kurang untuk membangun sebanyak 300 ribuan unit rumah bersubsidi. Kemudian bagi angkatan kerja muda, generasi millenial diberikan perhatian khusus, terutama dalam hal aksesibilitas dan fasilitas kemudahan membeli rumah.
“Jumlah angkatan kerja muda, generasi millennial, sangat banyak dan selama ini belum dapat perhatian khusus. Bisa saja misalnya mereka diberikan fasilitas seperti FLPP. Tetapi dengan bunga yang lebih tinggi, antara 7-8 persen per tahun,” ujar CEO Riscon Group itu.
Dengan kebijakan tersebut Himperra meyakini hal itu bisa mendorong industri perumahan tumbuh pesat. Akibat seluruh lini bisnis turunan yang berjumlah lebih dari 185 Industri ikut berlari kencang.
“Industri semen, baja, keramik, genteng, gypsum, cat, aksesori rumah, dan lain-lain akan tumbuh dengan pesat, Pada akhirnya mampu mendukung pergerakan dan percepatan pertumbuhan ekonomi nasional yang diinginkan pemerintah,” kata Ari Tri Priyono.