Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM - Dengan perannya terhadap diplomasi ekonomi dan sosial antara Indonesia dan Jepang, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menerima Honorary Doctorate dari Hiroshima University.
Gelar tersebut diterima langsung oleh Menperin Agus dari President Hiroshima University Profesor Mitsuo Ochi pada Selasa (24/9/2024) waktu Jepang.
Agus menyampaikan, anugerah gelar yang diterima dari universitas terbaik di Jepang tersebut juga ia persembahkan untuk orang-orang yang berperan dalam perjalanannya menjadi Menteri Perindustrian.
Baca juga: Menperin Dapat Gelar Doktor Kehormatan Hiroshima University, Apindo: Pengakuan Memajukan Industri RI
"Dengan sangat rendah hati dan penuh apresiasi, saya menyampaikan bahwa gelar yang diterima ini bukan hanya untuk diri saya sendiri, tetapi juga atas nama orang-orang yang telah berkontribusi dalam perjalanan saya," tutur Agus dalam keterangannya, Rabu (25/9/2024).
Baginya, gelar kehormatan ini menjadi pengingat, bahwa pengalaman dalam hidup tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga pertumbuhan pribadi dan pentingnya kontribusi kepada masyarakat.
"Pembelajaran berdasarkan pengalaman sebagai legislator, politisi atau pejabat pemerintah telah memberi saya kapasitas untuk mengubah kehidupan," ungkap Agus.
Agus menilai, dengan pemberian gelar ini memerlukan tanggung jawab untuk terus memberikan pengaruh positif, membantu orang lain dan menjunjung prinsip-prinsip yang terkandung dalam gelar kehormatan ini, yaitu keingintahuan intelektual, kejujuran dan dedikasi terhadap kebaikan yang lebih besar.
Ia meyakini, pencapaian tidak hanya ditentukan oleh gelar atau penghargaan, namun juga dari
kehidupan yang dia pengaruhi, individu yang kita berdayakan dan warisan yang ia bangun.
Gelar doktor kehormatan ini berfungsi sebagai pengingat bahwa ia memiliki kapasitas untuk berkontribusi pada tujuan yang melampaui diri sendiri.
"Saya menerima dengan kerendahan hati dan berkomitmen untuk memajukan masa depan dengan pengetahuan, kolaborasi dan kepedulian untuk dunia yang lebih baik," katanya.
Pada waktu yang sama, Menperin juga memberikan Kuliah Umum bertajuk “Menilai Prospek Masa Depan: Menetapkan Kerangka Kerja untuk Diplomasi Ekonomi dan Sosial antara Indonesia dan Jepang”.
Dia memaparkan, untuk dapat mengkaji prospek dan strategi kerja sama di masa depan antara Indonesia dan Jepang, diperlukan pemahaman terhadap hubungan historis yang luas antara kedua negara, yang menciptakan kondisi penting bagi perdamaian dan pembangunan.
Apalagi hubungan bilateral antara Indonesia dan Jepang telah memasuki tahun ke-65 ditandai dengan kolaborasi yang luas di semua bidang.