Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Budi Arie Setiadi membeberkan sosok yang tepat untuk menggantikan posisinya sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) di era Pemerintahan Prabowo Subianto.
Menurut Budi, sosok tersebut harus dapat mengambil langkah tegas dalam mencermati berbagai permasalahan di sektor Komunikasi dan Informatika, serta di ruang digital.
Pertama, sosok Kominfo yang selanjutnya harus meneruskan program pembangunan infrastruktur digital di daerah pelosok, dalam hal ini Base Transceiver Station (BTS).
Diketahui, masih cukup banyak daerah atau titik di Indonesia yang jaringan internetnya tak cukup baik. Terlebih di daerah tertinggal, terdepan, terluar (3T).
Baca juga: Menimbang Sosok Calon Menteri Prabowo, Susunan Kabinet Bakal Diumumkan H-5 Sebelum Pelantikan
"Kita mengharapkan misalnya begini, selama 1 tahun lebih saya telah menjalankan tugas dari Pak Presiden kepada saya," papar Budi Arie di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta, Selasa (1/10/2024).
"Khususnya satu, menyelesaikan BTS.
Hampir 6 ribu BTS sudah kita selesaikan, tahun lalu mangkrak. Terbangun hampir 6 ribu BTS, dari total semua yang direncanakan," sambungnya.
Kedua, Menkominfo selanjutnya juga harus menjalankan bersih-bersih ruang digital dari konten negatif seperti judi online.
Menurut Budi, praktik tersebut kotor dan lebih memberikan banyak dampak buruk.
"Kedua, soal pemberantasan judi online. sampai saat ini teman-teman masyarakat selalu menyaksikan Menkominfo yang sekarang ini serius memberantas judi onlime karena memang Ini komitmen kita," papar Budi.
"Karena kita ingin menjadikan ruang digital kita ini sehat. Judi online bukan hanya merusak ekonomi negara, ekonomi masyarakat, merusak ekonomi keluarga, tapi juga merusak moralitas masyarakat," lanjutnya.
Ketiga, sosok Menteri selanjutnya mampu mengambil keputusan yang matang dalam hal membangun proyek.
Budi mencontohkan saat Kementerian Kominfo memutuskan menghentikan proyek Hot Backup Satellite (HBS).
Penghentian proyek tersebut atas rekomendasi Satgas Bakti Kominfo. Padahal, satelit HBS dibuat untuk mengantisipasi jika ada gangguan pada satelit Satria-1.
Keempat, Menteri selanjutnya juga harus menciptakan ruang demokrasi yang damai nan sejuk.
Adapun Budi Arie mencontohkan, saat gelaran Pemilu 2024 yang dinilai lebih sejuk dibandingkan Pemilu sebelumnya.
Hal ini merupakan bagian upaya dari Kominfo dalam menjaga ruang digital dari kampanye negatif.
"Ketiga, ada satu program proyek satelit HBS senilai Rp3,4 triliun yang sudah kembalikan uangnya ke negara," papar Budi Arie.
"Terakhir soal bagaimana dapat menjalankan misi pemilu damai 2024, kan bisa kita bandingkan pemilu 2024 lebih sejuk dibanding 2019," pungkasnya.