TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah dan berbagai pihak mendorong pembangunan yang berkelanjutan atau ramah lingkungan sebagai mempercepat capaian target Net Zero Emission (NZE) pada 2060.
Direktur Operasi SIG Reni Wulandari mengatakan, perseroan berharap pembangunan infrastruktur dan perumahan di Indonesia dapat semakin ramah lingkungan dan membantu mengurangi dampak pemanasan global.
"Kami menetapkan strategi, inisiatif, dan target-target dalam Sustainability Road Map SIG 2030 yang menjadi panduan perusahaan dalam transformasi menuju industri hijau dan berkontribusi mewujudkan pembangunan yang ramah lingkungan," ujar Reni pada sesi talk show “Green Industry Conference” dikutip Selasa (1/10/2024).
Baca juga: Industri Semen Indonesia dan China Kerjasama Penanganan Waste Heat Recovery
Melalui penerapan prinsip-prinsip keberlanjutan secara disiplin, kata Reni, SIG membuat produk inovatif dan rendah karbon yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan di tengah situasi global saat ini.
“Di tahun 2023, kami mencatat peningkatan penggunaan bahan bakar dan bahan baku alternatif sebesar 1,65 juta ton di seluruh pabrik. Selain itu, SIG berhasil mengurangi emisi GRK dari cakupan 1 sebanyak 4,9 juta ton dibandingkan baseline tahun 2010, serta menurunkan emisi cakupan 2 sebesar 0,15 juta ton," paparnya.
Baca juga: Laba Bersih Semen Indonesia Sepanjang 2022 Tumbuh 15,5 Persen Menjadi Rp2,36 Triliun
Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan, saat ini SIG terus meningkatkan operational excellence dan upaya-upaya untuk mendorong penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) di setiap tahapan proses produksi.
“Penggunaan energi bersih seperti panel surya diharapkan akan meningkatkan porsi penggunaan EBT dan mendukung tercapainya target perusahaan dalam menurunkan intensitas emisi CO2," tutur Vita.