TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Industri nasional didorong menggunakan bahan bakar alternatif sebagai upaya menjaga kelestarian lingkungan.
Direktur Utama PT Semen Indonesia (SMGR), Donny Arsal mengatakan, penggunaan bahan bakar alternatif di berbagai pabrik milik perusahaan dijalankan dengan prinsip ekonomi sirkular melalui pemanfaatan limbah pertanian, industri, sampah padat perkotaan yang diolah menjadi refuse-derived fuel (RDF), biomassa dan sumber lainnya.
Baca juga: Industri Semen Indonesia dan China Kerjasama Penanganan Waste Heat Recovery
Menurutnya, inisiatif ini menjadi kepedulian perseroan terhadap kelestarian lingkungan, serta partisipasi dalam upaya mencapai target net zero emission pada 2060.
“Kami berkomitmen untuk melanjutkan inisiatif dalam konservasi energi melalui penggunaan bahan bakar alternatif ramah lingkungan untuk meningkatkan daya saing," ujar Donny dikutip Rabu (20/11/2024).
Selama 2023, perseroan berhasil meningkatkan penggunaan bahan bakar alternatif dari limbah industri, sampah padat perkotaan yang diolah menjadi RDF, biomassa dan sumber lainnya, menjadi 559.625 ton atau naik 27 persen dari tahun 2022 sebanyak 437.232 ton.
Baca juga: Semen Indonesia Berangkatkan 880 Peserta Mudik ke Empat Provinsi
Dengan inisiatif tersebut, SMGR berhasil melakukan substitusi batu bara dalam produksi semen sehingga rasio TSR tercapai sebesar 7,27%.
Di sisi lain, atas langkah Donny mendorong penggunaan bahan bakar alternatif sebagai substitusi batu bara dalam kegiatan produksi, Ia meraih penghargaan The Best CEO: Strong Commitment in Utilisation of Alternative Fuel as Coal Alternative pada ajang Top CEO Indonesia Awards 2024.
“Penghargaan ini semakin memotivasi untuk terus melaksanakan konservasi energi melalui konsumsi energi secara efektif dan efisien, serta peningkatan penggunaan sumber energi alternatif,” kata Donny.