Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, trayek Tol Laut naik signifikan baik dari sisi jumlah trayek, muatan maupun armada kapal.
Dia bilang, selama 10 tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo, trayek Tol Laut sudah mencapai 39 dari yang semula hanya 3 trayek di tahun 2015 lalu.
"Dasar inisiasi Presiden untuk menghadirkan layanan Tol Laut adalah angkutan logistik ke wilayah timur yang belum maksimal, ditandai dengan adanya disparitas harga. Tahun 2015 kami memulai layanan Tol Laut yang menghubungkan titik-titik di barat dan timur, dari awalnya 3 trayek menjadi 39 trayek," kata Budi dalam keterangannya, dikutip Selasa (1/10/2024).
Menurutnya, Tol Laut dioperasikan untuk mendukung pembangunan wilayah-wilayah tertinggal, terdepan, terluar dan perbatasan (3TP) demi menghindari kelangkaan barang dan menurunkan disparitas harga.
Jumlah muatan berkembang dari tahun 2015 yang hanya memuat 30 ton dengan 88 TEU’s menjadi 989,75 ton dengan 31,878 TEUs pada tahun 2023. Jumlah Kapal yang awalnya pada tahun 2015 hanya sebanyak 3 kapal telah berkembang menjadi 39 Kapal pada tahun 2024.
Jumlah trayek naik dari 3 di 2015 menjadi 39 trayek pada tahun 2024. Sedangkan jumlah pelabuhan singgah dari awalnya pada tahun 2015 hanya sebanyak 11 pelabuhan berkembang menjadi 114 Pelabuhan pada tahun 2024.
Pihaknya terus melakukan upaya perbaikan dan evaluasi pelaksanaan program Tol Laut untuk memastikan pemanfaatannya yang tepat, efektif, dan efisien.
Dalam mengembangkan tol laut, pihaknya meminta masukan dari para stakeholder, termasuk menampung masukan dari masyarakat.
"Kami berdiskusi dengan INSA (Indonesian National Shipowners' Association) untuk melihat mana trayek yang perlu disubsidi dan mana yang sudah bisa komersil. Ketika satu trayek sudah bisa komersil, maka subsidi kami alihkan ke trayek lainnya," kata Budi Karya.
Baca juga: Hati-hati Melintas Tol Jakarta-Cikampek, Ada Perbaikan Jalan di Km 34 Bekasi Arah ke Jakarta
Di satu sisi, keberadaan Tol Laut telah membuka peluang ekonomi baru di daerah-daerah yang dilalui, yang sebelumnya sulit berkembang karena terbatasnya akses transportasi.
Menurutnya, Tol Laut juga mendukung hari besar keagamaan dan mengangkut bantuan kemanusiaan dan bencana alam serta membawa kembali hasil produksi lokal, sehingga menciptakan siklus ekonomi yang sehat dan berkelanjutan.
Baca juga: Atasi Kelelahan di Jalan Tol Trans Jawa, Rest Area Ruas Batang-Semarang Bakal Dibangun Hotel
Pihaknya mendorong kolaborasi yang baik antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah sehingga fungsi angkutan tol laut dapat dimaksimalkan, baik untuk pengiriman barang maupun membawa kembali hasil produksi lokal.
"Pemda kami harapan lebih proaktif untuk mendorong produktivitas daerah," ujarnya.