News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemerintahan Jokowi Berakhir

Indeks Kepuasan Pengguna Transportasi Umum di Era Jokowi Berada pada Angka yang Tinggi

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah kereta LRT di Stasiun Harjamukti, Bekasi, Jawa Barat.

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Survei yang dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia menunjukkan bahwa indeks kepuasan pengguna transportasi umum selama 10 tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berada pada kategori yang tinggi.

Indeks ini dibagi ke beberapa skala kategori. Nilai mutur skor 1-1,8 itu sangat rendah, 1,8-2,6 itu rendah, 2,6-3,4 itu moderat, 3,4-4,2 itu tinggi, lalu di atas 4,2 itu sangat tinggi.

Hasil indeks penggunaan transportasi umum kepuasannya berada pada skor 3,962, jadi ada di kategori tinggi antara 3,4-4,2.

Terdapat 11 aspek yang dinilai dalam indeks ini, yaitu kepuasan umum, kesesuaian rute, jumlah armada, ketepatan waktu, pelayanan petugas, pengemudi/kondektur, kenyamanan, keamanan dan keselamatan, keterjangkauan harga, keterandalan, dan fasilitas pendukung.

Baca juga: Survei: 65 Persen Warga RI Anggap Transportasi Umum di Indonesia Sudah Baik atau Sangat Baik

Hal ini disampaikan Founder dan Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi saat rilis temuan survei nasional bertajuk Evaluasi Publik Atas Kinerja Sektor Transportasi Umum dan Perhubungan Pemerintahan Jokowi yang dipantau secara daring, Rabu (2/10/2024).

"Indeks tertinggi itu di aspek keterandalan transportasi umum membantu menyelesaikan urusan warga dengan skor di atas 4, sedangkan yang terendah adalah jumlah armada yang masih dirasa perlu ditingkatkan karena skornya di bawah rata-rata," katanya.

Burhanuddin mengatakan, skor total kepuasan penggunaan transportasi umum relatif lebih tinggi di Indonesia bagian barat, disusul Indonesia bagian tengah, baru terakhir di Indonesia bagian timur.

Di tiga jumlah zona tersebut, jumlah armada dan ketepatan waktu menjadi aspek yang kurang memuaskan dibanding aspek kepuasan yang lain.

Ia mengatakan aspek jumlah armada rendah karena berkaitan dengan anggaran.

Maka dari itu, ia menyebut sektor swasta juga perlu didorong untuk dilibatkan dalam membantu meningkatkan jumlah armada transportasi umum.

Sebab, Burhanuddin menilai tidak akan cukup bila hanya bergantung pada anggaran pemerintah.

Lebih lanjut, bila dilihat dari masing-masing moda transportasi umum, mayoritas pengguna bus kota menyatakan sangat puas atau cukup puas.

80,4 persen pengguna bus kota menyatakan sangat puas atau cukup puas dengan bus kota. Penilaian paling tinggi terhadap bus kota diberikan pada aspek harga yang terjangkau (94,5 persen) dan membantu menyelesaikan urusan (93,1 persen).

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini