Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Industri perbankan menyoroti adanya program yang digagas Pemerintahan Prabowo Subianto, yakni berencana untuk menjalankan program 3 juta rumah per tahun.
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Nixon LP Napitupulu mengungkapkan, pihaknya sangat antusias dengan adanya program yang dimaksud.
Pasalnya, program 3 Juta Rumah per tahun bakal turut memperbesar pangsa bisnisnya.
Adapun kabarnya, BTN yang merupakan perbankan pelat merah spesialis pembiayaan perumahan ini, bakal menjadi tulang punggung dari program yang dimaksud.
Baca juga: Konglomerat Properti RI Telah Investasi di IKN, Diberi Waktu 18 Bulan Mesti Rampung
"Kita sih seneng banget ya, karena bisnisnya kan bertambah. Dan yang kedua, tugas kita memang bantu menyalurkan, jadi marketnya besar. Kalau dari sisi bank sih oke-oke aja," ungkap Nixon dalam acara diskusi bertajuk 'Kenapa Harus Tapera?' di Jakarta, Kamis (3/10/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Nixon juga memberikan sejumlah catatan agar program Pemerintahan selanjutnya ini dapat berjalan lancar.
Yakni harus mempererat koordinasi antara pihak-pihak terkait, termasuk pengembang perumahan yang membangun proyek 3 juta rumah.
"Cuma memang yang mesti sangat harus diperhatikan di pemerintahan baru nanti adalah, saya sering bilang sisi supply-nya. Mengerahkan pembangunan 3 Juta rumah itu, sisi supply-nya mesti bener-bener diatur dengan baik," papar Nixon.
"Jangan sampai nanti ketemu developer, ternyata developernya fiktif, kayak gitu-gitu kan case-nya juga ada. Terus rumah sertifikatnya gak keluar-keluar terulang lagi," tukasnya.
Diketahui, Pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka, menggagas salah satu program yakni membangun 3 juta rumah.
Adapun, rincian 3 juta rumah itu tersebar di pedesaan sebanyak 1 juta rumah, di pesisir sebanyak 1 jut rumah, dan juga di perkotaan sebanyak 1 juta rumah.
"Kalau ditanya saya yakin gak, saya jawabnya yakin. Cuma ya itu tadi, kisi-kisinya mesti dijaga-jagain aja tuh. Poin-poin atau titik-titik rawan supaya program ini tetap harus bisa jalan," pungkasnya.