Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyatakan, pemerintahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) selama 10 tahun ini memberikan dampak positif terhadap kesan dari negara-negara maju.
Sehingga menurutnya, pertemuan antar Menteri di negara maju seperti China, Jepang dan Korea itu bisa berjalan. Hal ini kata Menhub Budi sebelumnya sulit dilakukan sebelum pemerintahan Presiden Jokowi.
"Dulu ya ketika masa-masa yang lalu, kalau kita ke negara-negara yang klasifikasinya itu lebih makmur dan sebagainya, kita itu sulit untuk ketemu menteri. Kalau sekarang ya kita ke China, ya ketemu menteri transportasi negara sebesar itu. Dia mau berdiskusi sama kita," kata Menhub Budi saat wawancara ekslusif dengan Tribunnews, dikutip Sabtu (5/10/2024).
Baca juga: Optimis Market Terus Bertumbuh, PGN Ajak Investor Site Visit ke Jawa Tengah
Menhub Budi bilang, bahwa negara di Timur seperti Uni Emirate Arab (UAE) bahkan memberikan apresiasi terhadap pemerintahan Presiden Jokowi. Hal ini memudahkan pemerintah memperoleh dana dari negara lain melalui kerjasama bilateral.
"Nah ini satu kebanggaan yang tidak ternilai bahwa apa yang dijalankan Pak Jokowi dan kawan-kawan dengan sungguh-sungguh membuahkan kepercayaan," ucap dia.
"Nah sehingga kami juga dengan tidak sulit untuk mendatangkan dana-dana dari luar. Dan itu kita jalankan secara konsisten," sambungnya.
Menhub Budi menyontohkan bahwa skema kerjasama bilateral ini telah memberikan hasil baik salah satunya pembangunan proyek MRT yang disupport oleh Jepang. Selain itu, Kereta Cepat Jakarta-Bandung atas inisiasi Indonesia dengan China.
"Seperti MRT kan dari Jepang, kereta cepat dari China, terus ada beberapa yang dari Abu Dhabi, dari India dan sebagainya," ucap dia.
"Jadi memang pemerintahan Pak Jokowi ini sangat dihormati. Dan kita, saya lah jadi menterinya itu merasa senang sekali dan bangga," tegasnya.
Sebelumnya Menhub Budi Karya Sumadi menyatakan, kreatif financing atau pembiayaan kreatif yang bersumber dari luar pemerintah menjadi solusi dalam mengatasi keterbatasan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Baca juga: Prabowo Bawa Program 2 Juta Rumah dan 1 Juta Apartemen Tiap Tahun, Hashim: Investor China Sudah Siap
Dikatakan Menhub Budi, penggunaan pembiayaan kreatif itu menjadi suatu kebanggan sendiri untuk mendukung pembangunan transportasi yang masif.
Meskipun banyaknya pembiayaan kreatif itu bersumber dari luar negeri misalnya untuk pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang didukung oleh China.
"Semua ini membuat kita punya energi. Punya rasa puas diri bahwa yang kita lakukan bukan kita minta saja dari APBN, tapi kita juga berusaha. Nah, Pak Presiden memang men-develop kabinet ini dicampur dengan profesional. Profesional korporasi," jelas Menhub.