TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Indra Karya (Persero) tuntas menggarap proyek strategis nasional (PSN) Bendungan Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan untuk mengatasi banjir di 3 kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Bendungan tersebut diresmikan pengoperasiannya oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada Selasa kemarin.
Bendungan ini dibangun selama beberapa tahun sejak 2017 dengan luas area genangan mencapai 297 hektare dan daya tampung 45 juta meter kubik yang dirancang untuk mereduksi banjir hingga 15 persen di Timor Tengah Selatan dan Kabupaten Malaka.
Baca juga: Kemenperin Sebut Proyek Bendungan Hingga IKN Bikin Kinerja Industri Semen Mengalami Peningkatan
Pada sambutannya, Presiden Jokowi menyatakan pentingnya peran air sebagai kunci kemakmuran di NTT, yang mencakup manfaat menanam padi, jagung, dan singkong bagi para petani.
“Dalam sepuluh tahun ini Pemerintah telah membangun bendungan di NTT ada empat, satu Rotiklot, dua Raknamo, tiga Napun Gete, dan yang sekarang Bendungan Temef,” ungkap Jokowi dikutip dari siaran pers, Sabtu, 5 Oktober 2024.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Indra Karya (Persero) Gok Ari Joso Simamora menjelaskan, Bendungan Temef merupakan Bendungan Proyek Strategis Nasional (PSN) keempat garapan Indra Karya di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
“Saya mewakili manajemen dan seluruh karyawan Indra Karya berharap bendungan-bendungan di Provinsi Nusa Tenggara Timur dapat menjadi penyedia ataupun pengelola sumber daya air bagi wilayah di sekitarnya," ungkap Gok Ari Joso.
Dia mengatakan, saat ini sudah terdapat empat bendungan yang kita garap dan telah diresmikan, Raknamo di 2018, Rotiklot di 2019, Napun Gete di 2021, dan Temef di 2024 yang baru saja terlaksana.
Bendungan Temef terletak di Desa Oenino dan Desa Kobaki dan berada di daerah aliran sungai (DAS) Noel Benanain yang memiliki panjang 45,48 kilometer dan luas mencapai 550,98 kilometer persegi.
Peran Bendungan Temef menjadi kunci kesejahteraan di NTT dengan mendukung ketahanan pangan melalui manfaat irigasi pada lahan seluas 4.500 hektare.
Baca juga: Jokowi Berharap Bendungan Leuwikeris Bisa Jadi Pengendalian Banjir Hingga Aliri 11.200 Hektare Sawah
Gok Ari Joso mengatakan, PT Indra Karya (Persero) turut berkontribusi sebagai BUMN penyedia jasa konsultan supervisi Bendungan Temef yang akan menyediakan kebutuhan air baku untuk 28 ribu keluarga di Kecamatan Polen, Noemuti Timur, dan Kabupaten Malaka, serta memiliki potensi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTM) dengan kapasitas 2 x 1,0 MW.
Peresmian Bendungan Temef turut dihadiri jajaran manajemen PT Indra Karya (Persero) seperti VP Corporate Secretary Okky Suryono, VP Operation and Business Development Gagah Guntur Aribowo, GM Engineering Division I Yuli Astuti, Manager Operasi Amin Mardiyantono Hadi, dan tim Indra Karya Proyek Supervisi Bendungan Temef.
Sebagai informasi, Indra Karya saat ini menjadi perusahaan yang dititip kelola kepada Holding BUMN Danareksa melalui Surat Kuasa Khusus Pemegang Saham Kementerian BUMN Nomor SKK-117/MBU/12/2021 yang diterbitkan pada tahun 2021.
Hampir keseluruhan model bisnis dan pengembangannya telah di kordinasikan melalui Holding BUMN Danareksa.