Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyatakan, kreatif financing atau pembiayaan kreatif yang bersumber dari luar pemerintah menjadi solusi dalam mengatasi keterbatasan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Menurutnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sendiri selama delapan tahun hanya mendapatkan setidaknya 30 sampai 40 persen pagu anggaran dari yang dianggarkan.
Meski begitu, Menhub Budi bilang bahwa dia enggan protes kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani. Sebab bendahara RI itu menyarankan untuk membuat pembiayaan kreatif untuk menutup anggaran yang dibutuhkan.
Baca juga: 10 Tahun Pemerintahan Jokowi, Bangun 521 Infrastruktur Transportasi, Menhub: Tekan Disparitas Harga
"Kami tidak komplain sama Menteri Keuangan. Dan Alhamdulillah, Menteri Keuangan memberikan tools kepada kami bagaimana membuat yang namanya kreatif financing. Mencari dana-dana alternatif di luar APBN," kata Menhub Budi kepada Tribunnews di Kantor Kemenhub, Jumat (4/10/2024).
Menhub Budi menyatakan, pembiayaan kreatif yang dilakukan Kemenhub bisa melibatkan investor asing maupun pembiayaan pinjaman dari korporasi maupun lembaga.
Sehingga melalui dua skema tersebut pihaknya bisa membangun transportasi tanpa menggunakan anggaran dari pemerintah, namun manfaatnya bisa dapat dirasakan hingga kini misalnya transportasi MRT di Jakarta.
"Kita aktif untuk roadshow melakukan suatu sosialisasi tentang apa problem-problem yang ada di kita yang dibutuhkan dari kita. Nah, kita lihat kita memiliki yang namanya MRT, LRT lalu pelabuhan-pelabuhan, bandara-bandara secara khusus ada profit yang dibayar dengan available payment. Kalau MRT, LRT itu dengan suatu pinjaman jangka panjang," ucap Menhub Budi.
Baca juga: Menhub Budi Karya Minta Gelaran WITF 2024 Bisa Tingkatkan Konektivitas 17 Bandara Internasional
Dikatakan Menhub Budi, penggunaan pembiayaan kreatif itu menjadi suatu kebanggan sendiri untuk mendukung pembangunan transportasi yang masif.
Meskipun banyaknya pembiayaan kreatif itu bersumber dari luar negeri misalnya untuk pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang didukung oleh China.
"Semua ini membuat kita punya energi. Punya rasa puas diri bahwa yang kita lakukan bukan kita minta saja dari APBN, tapi kita juga berusaha. Nah, Pak Presiden memang men-develop kabinet ini dicampur dengan profesional. Profesional korporasi," jelas Menhub.