Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengaku bersyukur, terkait adanya sinyal tunjangan kinerja (Tukin) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) naik 100 persen.
Menurutnya, hal itu atas kerja keras dari seluruh pegawai Kemenhub baik di sektor darat, udara, laut maupun perkeretaapian yang bahkan harus pisah dari keluarga.
"Ya saya bersyukur ya, saya juga melihat kawan-kawan kami di perhubungan itu effort nya sebagai ASN itu luar biasa, mereka tersebar di seluruh Indonesia Kadang-kadang di pelosok, harus pisah keluarga, kerjanya tak kenal jam," kata Menhub Budi usai menghadiri acara Peluncuran Buku 'Anti Mainstream Bureaucracy' di Hotel Bidakara Jakarta, Kamis (10/10/2024).
Baca juga: Menhub Budi Karya: Baru 20 Pemda Mengalokasikan APBD untuk Transportasi Umum
Menhub Budi menyatakan, perolehan Tukin sebesar 100 persen ini merupakan hasil daripada kerja keras yang dilakukan Kemenhub. Salah satunya menyoal peleburan aplikasi dari berjumlah puluhan menjadi sembilan. Hal itu berdampak langsung terhadap pelayanan bagi masyarakat.
Di sisi lain, pembangunan infrastruktur transportasi yang merata baik bandara, kereta api maupun pelabuhan di daerah-daerah pelosok. Sehingga menurutnya, sangat berdampak bagi masyarakat.
"Sekali lagi, kami di-exercise gitu apa yang terbukti dampak kepada masyarakat. Nah satu persatu dilakukan evaluasi banyak sekali kita membangun bandara, membangun pelabuhan, membangun kereta api," ucap dia.
"Tapi sebaliknya, kalau ke Indonesia bagian timur ada pelabuhan-pelabuhan kecil yang jarang disentuh sama orang, kita harus hadir di sana gitu. Nah terakhir aplikasi Pak Anas bilang aplikasi dengan 9, bahkan 1 nanti," imbuhnya menegaskan.
Diketahui sebelumnya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas, memberikan sinyal bahwa Tunjangan Kinerja (Tukin) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bakal naik 100 persen.
Menurutnya, hal tersebut sejalan dengan capaian yang dilakukan Kemenhub dengan menyederhanakan aplikasi yang tadinya berjumlah ratusan menjadi sembilan aplikasi.
Baca juga: 10 Tahun Pemerintahan Jokowi, Menhub Budi: Tak Sulit Datangkan Dana Asing
"Ya, karena salah satunya selain angka sudah sesuai, kemenhub telah men simplifikasi aplikasi dari 300 lebih menjadi 9 aplikasi. Sudah memenuhi," kata Anas di Gedung Ali Wardhana Kemenko Perekonomian, Kamis (3/10/2024).
Anas enggan mengatakan secara langsung menyoal kenaikan Tukin Kemenhub itu. Dia hanya memastikan bahwa Kemenhub telah memenuhi syarat untuk melaksanakan integrasi dan interoperabilitas berbagai aplikasi yang dimiliki.
"Memenuhi. Enggak harus diumumkan lah, nanti menteri yang lain minta," timpal Anas.
"Bukan, ini kan bukan soal kenaikan, tapi soal kinerja yang tercapai. Tercapai dengan beberapa indikator. Karena tahun ini kan kita merubah," imbuhnya menegaskan.
Anas mengaku bahwa Kementerian PAN-RB menitikberatkan pada dampak yang ditimbulkan atas penyederhanaan sistem dari masing-masing kementerian, tak lain untuk memudahkan masyarakat dalam menggunakan layanan birokrasi.
"Indikatornya tidak lagi berdasarkan administrasi, tapi ke dampak. Sehingga ada kementerian lembaga yang RB-nya naik, ada yang turun. Terkait dengan indikator dampak. Indikatornya tadi kemiskinan, inflasi, dan sistem digital," terangnya.