News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Harga Minyak Dunia Anjlok, WTI Diobral 70,39 Dolar AS Per Barel Buntut Bayang-bayang Deflasi China

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pengeboran minyak

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Harga minyak dunia kembali merosot, memperparah penurunan yang terjadi di pekan sebelumnya.

Pada perdagangan Kamis, 17 Oktober 2024, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) tercatat anjlok menjadi 70,12 Dolar AS per barrel, turun 19 sen atau 0,3 persen.

Sementara itu, patokan minyak mentah Brent juga mengalami penurunan, meskipun hanya sebesar tiga sen menjadi 74,22 Dolar AS per barrel.

Penyebab Penurunan Harga Minyak

Penurunan harga minyak ini terjadi sebagai respons terhadap kekhawatiran investor mengenai prospek permintaan yang semakin lemah, dipicu oleh bayang-bayang deflasi di China.

Menurut Biro Statistik Nasional China, data Indeks Harga Konsumen (IHK) menunjukkan penurunan inflasi dari 0,6 persen pada Agustus 2024 menjadi 0,4 persen pada September 2024.

Ini menjadi angka terendah sejak Maret 2023.

Dampak Ekonomi China

Perlambatan ekonomi di China semakin terasa, terutama ketika pemerintah berupaya meningkatkan aktivitas domestik dan menopang sektor properti yang terpuruk.

"Kondisi ini mengindikasikan adanya tekanan deflasi yang semakin meningkat di perekonomian China," ungkap analis PVM, Tamas Varga.

Menurutnya, langkah-langkah stimulus moneter yang diambil oleh pemerintah China tidak cukup efektif, dan janji kementerian keuangan untuk meminjam lebih banyak uang dianggap kurang meyakinkan.

Reaksi Investor

Kekhawatiran ini semakin diperparah oleh pemangkasan proyeksi pertumbuhan permintaan minyak global oleh OPEC, yang menurunkan estimasi dari 650.000 barrel per hari menjadi 580.000 barrel per hari untuk tahun 2024.

Ini merupakan penurunan ketiga yang dilakukan oleh kelompok produsen tersebut.

Dengan latar belakang ini, investor mulai mempertanyakan efektivitas kebijakan stimulus ekonomi yang diharapkan dapat mengatasi perlambatan yang terjadi.

Baca juga: [Harga Minyak Dunia Diprediksi Tembus 100 Dolar Per Barel Buntut Perang Iran VS Israel](https://www.tribunnews.com/bisnis/2024/10/05/harga-minyak-dunia-diprediksi-tembus-100-dollar-per-barrel-buntut-perang-iran-vs-israel).



Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini