News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilihan Presiden Amerika Serikat

IMF: Ketegangan Pilpres AS Timbulkan Ketidakpastian Pasar Keuangan Global

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

IMF menyampaikan kebijakan baru yang akan diterapkan Wakil Presiden Kamala Harris dan mantan Presiden Donald Trump jika terpilih dalam Pilpres telah memicu ketegangan geopolitik, berpotensi menciptakan ketidakpastian yang mendalam hingga potensi gelombang volatilitas lainnya di pasar keuangan.

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON –  Pertarungan ketat antara Kamala Harris dan Donald Trump dalam pemilihan Presiden (Pilpres) AS berpotensi memicu risiko-risiko yang membahayakan keuangan global jangka pendek.

Hal ini diungkap oleh Dana Moneter Internasional (IMF), dalam laporan Global Financial Stability Report yang dirilis awal pekan kemarin.

Dalam laporannya IMF mengatakan kebijakan baru yang akan diterapkan Wakil Presiden Kamala Harris dan mantan Presiden Donald Trump jika terpilih dalam Pilpres telah memicu ketegangan geopolitik, berpotensi menciptakan ketidakpastian yang mendalam hingga potensi gelombang volatilitas lainnya di pasar keuangan.

“Persaingan sengit antara Kamala Harris dan Donald Trump menimbulkan ketidakpastian mendalam yang sejauh ini belum tercermin di pasar keuangan,” kata Direktur Departemen Moneter dan Pasar Modal IMF, Tobias Adrian, dikutip dari Bloomberg.

Baca juga: Trump Salahkan Zelensky karena Memulai Perang dengan Rusia

"Ketegangan ini membuat kami khawatir, karena menimbulkan potensi penyesuaian kembali kondisi-kondisi keuangan yang tajam," tambah Adrian.

Adapun kebijakan yang dimaksudkan yakni berupa kebijakan tarif dan industri, serta potensi pembalasan tarif. 

Selama kampanye Trump dari kandidat partai Republik telah mengancam akan menerapkan tarif baru untuk impor dari China.

Sementara Kamala Haris kandidat Presiden dari partai Demokrat aktif menggembar gemborkan pemotongan pajak secara besar-besaran bagi sebagian masyarakat Amerika Serikat (AS).

Meski masih tahap rencana, namun kebijakan Trump dan Harris kemungkinan memicu perang dagang yang berdampak bagi perekonomian pasar global.

Lantaran penerapan tarif industri China dapat mendatangkan serangkaian tindakan balasan dari China yang berpotensi memicu inflasi, sedangkan pemotongan pajak yang dijanjikannya Harris dapat memperluas krisis lapangan kerja di AS, karena pemangkasan pajak membuat perusahan kehilangan profitnya.

“Ada risiko geopolitik, dengan potensi eskalasi konflik regional, yang dapat mempengaruhi pasar komoditas. Ada peningkatan proteksionisme, kebijakan-kebijakan proteksionis, gangguan-gangguan dalam perdagangan yang juga dapat mempengaruhi aktivitas global,” jelas Kepala Ekonom IMF Pierre-Olivier Gourinchas.

Mengantisipasi risiko pasar dari guncangan geopolitik sangat kontras, IMF mengungkap bahwa pihaknya sedikit menurunkan proyeksi pertumbuhan global untuk tahun depan menjadi 3,2 persen imbas ekonomi dunia yang berada di jalur soft landing.

Proyeksi IMF lebih rendah 0,1 poin presentasi dari rilis WEO sebelumnya pada Juli 2024. Adapun outlook pertumbuhan ekonomi tahun ini tidak berubah pada 3,2 persen, sedangkan inflasi global diperkirakan melambat menjadi 4,3 persen pada 2025 dari 5,8 persen tahun ini.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini