Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan inspeksi berpelat merah, PT Sucofindo tahun ini memasuki usia ke-68.
Selama berdiri komitmennya adalah mendukung hilirisasi industri melalui berbagai layanan Testing, Inspection and Certification (TIC).
Banyak layanan sertifikasi untuk standarisasi produk industri yang diberikan Sucofindo, mulai dari sertifikasi dan pengujian produk/bahan baku dan sertifikasi sistem manajemen, verifikasi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN), sertifikasi SNI, monitoring dan audit lingkungan.
Peran lainnya seperti konsultansi untuk berbagai sektor industri untuk peningkatan daya saing dan mewujudkan keberlanjutan.
Baca juga: Sucofindo Apresiasi 156 Pelaku Usaha dan 15 Local Hero atas Inovasi Lingkungan dan Sosial
Direktur Utama PT Sucofindo Jobi Triananda mengungkapkan, pihaknya berperan aktif dalam peningkatan hilirisasi industri dengan memastikan bahwa produk industri Indonesia memenuhi standar kualitas nasional dan internasional.
"Kami berkomitmen penuh untuk menjadi bagian penting dalam transformasi industri Indonesia meningkatkan daya saingnya untuk perlindungan konsumen dan kualitas global, melalui layanan TIC untuk memastikan kualitas dan keberlanjutan produk dalam proses hilirisasi," kata Jobi dalam keterangan, Kamis (24/10/2024).
Sembari mendukung hilirisasi industri, Sucofindo juga memiliki pertumbuhan bisnis yang konsisten dalam pengelolaan aset perusahaan.
Pada tahun 2019, Sucofindo berhasil mencatat total aset sebesar Rp 3,6 triliun, yang merupakan hasil dari ekspansi bisnis layanan jasa inspeksi, pengujian dan sertifikasi di berbagai sektor industri.
Di tahun 2022, aset perusahaan meningkat sebesar Rp 4,2 triliun. Hal tersebut didorong oleh diversifikasi layanan di berbagai sektor, seperti mineral dan batu bara, minyak dan gas, hingga pembangkit listrik.
Sementara di tahun 2023, perusahaan milik negara ini berhasil meningkatkan total asetnya menjadi Rp 4,6 triliun dari jasa inspeksi, supervisi dan pengujian produk batubara, analisis dan monitoring kualitas air limbah, termasuk air laut dan verifikasi peralatan industri migas.
Kemudian di tahun 2024 sampai dengan realisasi September 2024, total aset Sucofindo mencapai Rp 4,9 triliun. Peningkatan ini masih didominasi oleh sektor mineral dan batubara.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Evi Afiatin menyampaikan, untuk pencapaian pendapatan di tahun 2023 mencapai Rp 3,04 triliun dan laba bersih sebesar Rp 401 miliar, meningkat dibandingkan dengan tahun 2022 sebesar Rp 2,9 triliun dan laba bersih sebesar Rp 351 miliar.
"Kami percaya bahwa dengan tetap fokus pada inovasi dan kualitas layanan, PT Sucofindo akan terus mencatatkan pertumbuhan yang signifikan di tahun-tahun mendatang, sekaligus mendukung transformasi ekonomi melalui hilirisasi industri dan peningkatan daya saing produk nasional," terang Evi.
Pencapaian bisnis perusahaan selama ini berkat strategi jangka panjang perusahaan yang berfokus pada inovasi layanan mendukung tata kelola pertambangan yang bertanggung jawab, digitalisasi, serta penguatan portofolio jasa green di sektor-sektor kunci seperti energi terbarukan dan infrastruktur.
Melalui momentum peringatan HUT tahun ini, PT Sucofindo berkomitmen untuk mendukung upaya pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan dan energi nasional melalui inovasi layanan dan kolaborasi strategis.
Direktur Sumber Daya Manusia David Sidjabat mengatakan, Sucofindo memiliki layanan TIC dalam memastikan sistem pangan tangguh dan berkelanjutan di Indonesia.
"Layanan tersebut diantaranya Sertifikasi Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP), pengujian bahan pangan, sertifikasi halal, sertifikasi organik, Sertifikasi Good Manufacturing Practices (GMP), serta SNI ISO 22000 mengenai Sistem Manajemen Keamanan Pangan, yang merupakan syarat ekspor termasuk jika dibutuhkan pengujian laboratorium untuk parameter tertentu," jelasnya.