News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

BNI Catatkan Laba Bersih Rp 16,3 Triliun di Kuartal Tiga 2024

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar dalam Konferensi Pers Paparan Kinerja Kuartal III-2024 BNI secara virtual, Jumat (25/10/2024).

 


Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mencatat kinerja keuangan yang solid pada kuartal tiga 2024. Tercatat laba bersih BNI untuk periode sembilan bulan yang berakhir September 2024 mencapai Rp16,3 triliun didorong oleh pulihnya pendapatan operasional dan kualitas aset yang terjaga dengan baik.

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menyatakan, kinerja solid BNI pada kuartal III-2024 mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghadapi tantangan ekonomi baik domestik maupun global.

"Transformasi bisnis yang kami lakukan secara konsisten telah memperkuat fundamental BNI, sehingga memungkinkan kami untuk menangkap peluang dalam mempercepat pertumbuhan," ujar Royke dalam Konferensi Pers Paparan Kinerja Kuartal III-2024 BNI secara virtual, Jumat (25/10/2024).

Baca juga: Hadir di BNI-UI Half Marathon 2024, AQUA Kampanyekan Gaya Hidup Sehat dan Gerakan “Bijak Berplastik”

Royke mengatakan, BNI mencatatkan recovery kinerja terutama pada kuartal III-2024. Pendapatan operasional sebelum pencadangan atau PPOP pada kuartal III-2024 ini mencapai Rp8,8 triliun atau telah hampir menyentuh posisi tertingginya pada kuartal III tahun lalu sebesar Rp8,9 triliun.

Pencapaian PPOP yang solid ini berasal dari kenaikan margin bunga bersih atau Net Interest Margin (NIM) maupun pendapatan non bunga. NIM perseroan naik 40 bps secara kuartalan menjadi 4,4 persen ditopang oleh perbaikan yield kredit maupun penurunan biaya dana. 

Sedangkan pertumbuhan fee income didorong oleh pendapatan loan recovery, trade finance dan transaksi pembayaran melalui aplikasi wondr by BNI yang terus meningkat.

"Penyaluran kredit naik 9,5 persen YoY menjadi Rp735 triliun ditopang oleh segmen berisiko rendah. Kredit korporasi blue chip, baik dari sektor swasta maupun BUMN serta institusi pemerintah, kredit konsumer, dan kontribusi dari perusahaan anak menjadi sumber pertumbuhan terbesar," tuturnya.

Sementara itu, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pada tahun 2024 ini pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) BNI terutama berasal dari pertumbuhan tabungan ritel, sejalan dengan program transformasi struktur pendanaan. Hal ini berdampak pada perbaikan Cost of Fund (CoF) BNI yang tercermin pada rasio Net Interest Margin (NIM) kuartal III-2024. 

Pertumbuhan ini didukung oleh program terstruktur perusahaan, termasuk digitalisasi aplikasi mobile terbaru, wondr by BNI serta transformasi jaringan cabang yang berfokus pada sales culture.

”Fokus transformasi kami tahun ini telah memperbaiki struktur dana pihak ketiga dan kami berharap diversifikasi sumber dana ini akan lebih baik lagi ke depan,” ujar Royke.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini