News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pabrik Pengolahan Sawit Swasta Rusak, PalmCo Jalankan Srategi Ini untuk Serap TBS Petani

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Antrean truk pengangkut tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di pabrik pengolahan sawit Kertajaya milik PTPN di Pandeglang, Banten. Antrean ini terjadi karena PKS milik perusahaan swasta rusak dan tidak bisa menyerap TBS petani.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kerusakan yang terjadi pada satu pabrik pengolahan kelapa sawit (PKS) swasta di Banten menyebabkan antrean panjang pada PKS Kertajaya milik PTPN di Pandeglang, Banten.

Antrean truk TBS masyarakat juga mengular di pabrik PTPN lainnya yang ada di Jawa Barat, yakni di PKS Cikasungka. 

PTPN IV PalmCo yang saat ini menjadi pengelola PKS tersebut memutuskan mengambil langkah berani guna membantu menyerap panenan tandan buah segar (TBS) kelapa sawit dari petani di wilayah Banten dan Jawa Barat sekitarnya.

“Sudah sekitar satu minggu pabrik swasta di sini mengalami kerusakan. Sedangkan di Banten dan Jawa Barat sekitarnya itu PKS cuma ada tiga. PKS Kertajaya dan Cikasungka milik PTPN, dan satunya lagi pabrik swasta punya,” sebut Manajer Kebun PKS Kertajaya Ukhri Hatmoko, Ahad (27/10/2024).

Baca juga: Program Gercep PalmCo Bukukan Valuasi Rp 2,2 Miliar, Perkuat Swasembada Pangan Nasional

Untuk itu Ukhri menyebutkan telah ada kesepakatan dengan petani yang difasilitasi Apkasindo setempat dalam hal penerimaan dan peningkatan pasokan TBS.

“Sebelumnya kita sudah bersepakat menaikkan volume penerimaan TBS petani, baik plasma maupun swadaya. Baik yang selama ini memasok ke kita atau hanya memasok ke Pabrik swasta saja. Kita sudah tingkatkan dari 250 ton menjadi 300 ton sehari” tambahnya.

Ukhri mengakui, meski sudah meningkatkan kapasitas penerimaan TBS masyarakat, dengan kapasitas PKS Kertajaya  dan Cikasungka yang saat ini 1500 ton per hari, permasalahan belum sepenuhnya teratasi.

“Walau sudah ditambah, antrean (truk pengangkut TBS) masih sangat panjang. Sampai 150 truk lebih. Dan atas antrian tersebut pun, kami bantu petani dengan perusahaan membantu membayarkan retribusi yang diminta oleh pemerintah desa setempat,” tukasnya.

Sementara itu, menyikapi hal tersebut Direktur Operasional PTPN IV PalmCo Rizal H Damanik menegaskan pihak Perusahaan akan berupaya maksimal membantu permasalahan penerimaan TBS masyarakat yang terganggu akibat rusaknya pabrik swasta yang selama ini juga menampung sawit petani di Banten, utamanya di kawasan Pandeglang.

Dari sisi kapasitas olah, PKS Kertajaya dan Cikasungka milik PTPN berturut-turut adalah 60 ton TBS/jam dan 30 ton TBS/jam. Kertajaya berlokasi di Pandeglang Banten dan Cikasungka beroperasi di Bogor Jawa Barat.

Adapun satu pabrik swasta lain hanya berkapasitas 30 ton TBS/jam dan beberapa kali mengalami kendala.

“Sebenarnya dua pabrik yang ada di Pandeglang  sudah mampu menampung produksi TBS petani yang ada di Banten,” sebut Rizal.

Namun permasalahan kerap kali terjadi saat PKS swasta mengalami kerusakan. Oleh sebab itu menurut Rizal hal pertama yang dilakukan adalah memastikan Pabrik Kertajaya selalu dalam kondisi optimal.

“Pertama kita harus jaga terus pabrik ini agar beroperasi. Kedua, karena kapasitas mentok, dimana saat ini saja stok sudah 3.200 ton TBS di kedua pabrik kami."

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini