TRIBUNNEWS.COM, SUKABUMI - Penyuluh Kecamatan Pabuaran Kabupaten Sukabumi berhasil mengembangkan inovasi penanaman padi gogo dengan metode lubang tanam tanpa tugal.
Metode ini terbukti mampu meningkatkan produksi Gabah Kering Giling minimal 4 ton per hektar.
Kementerian Pertanian sangat mendukung pengembangan metode ini yang diharapkan mampu meningkatkan produksi hingga mempercepat capaian swasembada pangan sesuai yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
Penanggungjawab Pertambahan Areal Tanam (PAT) Kabupaten Sukabumi Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (Pusat PVTPP) Kementan, Leli Nuryati mengatakan bahwa terobosan tersebut perlu dikembangkan lebih masif karena para petani tidak perlu menggunakan cara lama yang masih berbasis pertanaman padi gogo tugal.
Baca juga: Kejar Target Swasembada Pangan, Menko Zulhas Minta BUMN Perkuat Industri Benih Padi
“Memang Harus ada inovasi supaya pengerjaannya berjalan cepat terlebih pertanaman padi gogo di kabupaten sukabumi ini sangat luas bahkan yang terbesar di Jawa Barat,” ujar Leli saat menggelar tanam padi gogo bersama di Desa Cibadak, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Kamis, 30 Oktober 2024.
Leli mengatakan, pertanaman padi gogo merupakan arahan langsung dari Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman untuk memperkuat ketahanan pangan disaat dunia menghadapi darurat pangan akibat el nino parah sepanjang sejarah.
“Sejak bulan April kita telah melaksanakan pendampingan di Sukabumi dengan target 924 hektar untuk padi gogo, dan alhamdulillah hujan yang turun sejak Oktober sangat mendukung sehingga pertanaman kita sudah melebihi 300 persen. Tentu kami berharap capaian ini terus meningkat,” katanya.
Di tempat yang sama, Koordinator BPP Kecamatan Pabuaran, Iwan Gunawan mengatakan bahwa inovasi penanaman padi gogo dengan metode ini mempercepat waktu penanaman karena selanjutnya para petani hanya perlu menambahkan pupuk organik sebagai penguat dan penyubur tanaman.
“Dengan metode ini, kami mengutamakan konservasi lahan kering dan menjaga ketersediaan air. Hasilnya menunjukkan peningkatan produktivitas yang cukup tinggi,” katanya.
Terkait hal ini, Iwan menyampaikan terimaksih atas dukungan dan arahan PJ PAT Kabupaten Sukabumi yang secara intens terus melalukan pendampingan dan juga memberi bantuan terhadap para petani sukabumi.
Sekretaris Dinas Pertanian, Iman Surahman menyampaikan bahwa potensi pertanaman padi gogo di Kecamatan Pabuaran kurang lebih seluas 1200 hektar. “Sedangkan di lokasi ini (Desa Cibadak) luasan yang ditanam mencapai 60 hektare,” katanya.
Komandan Koramil 2210 Pabuaran Yepri Susanto mengaku siap memberi dukungan penuh terhadap jalanya pertanaman padi gogo di Sukabumi. Bahkan Susanto juga terus memperkuat kolaborasi dengan jajaran kepolisian dan para petani yang ada di lapangan.
“Kami dari TNI siap memberikan dukungan penuh dalam kegiatan ini, termasuk koordinasi dengan pihak Kepolisian. Kami berharap program ini dapat berkelanjutan menuju swasembada pangan,” katanya.
Kepala Desa Cibadak, Dajidi mendukung penuh kegiatan pertanian padi gogo di wilayah kerjanya. Dia berharap, para petani dapat memaksimalkan inovasi dan bantuan kementerian pertanian untuk meningkatkan produktivitas padi selain sawah irigasi.
“Kami siap mendukung berbagai program yang dijalankan pemerintah terutama yang berkaitan dengan produksi padi gogo sebagai upaya bersama dalam mencapai swasembada,” jelasnya.
Untuk diketahui, Kabupaten Sukabumi merupakan salah satu daerah sentra padi terbesar di Jawa Barat. Di sana para petani memiliki potensi besar dalam meningkatkan produksi padi gogo di Indonesia. Sebab, banyak lahan perkebunan yang belum dioptimalkan.