Ia pun meminta kepala daerah untuk memeriksa ketersediaan stok beras di gudang Bulog masing-masing, pasar, dan pedagang.
Sebab, jika para kepala daerah tidak giat mengantisipasi stok, kemudian fenomena memborong beras terjadi, masyarakat yang ingin membeli beras akan kena dampaknya.
Tito juga menekankan pentingnya berkolaborasi dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk mencegah praktik money politics.
Selain itu, para kepala daerah juga diminta untuk mengambil langkah dalam memastikan ketersediaan beras tetap terjaga.
"Perlu ada upaya untuk selain Bawaslu tentunya yang perlu kita ingatkan jangan sampai ada praktik money politic, dan kemudian stok ketika terjadi kelangkaan siap digelontorkan," tutur Tito.
"Biasanya nanti selesai dari Pilkada, 27 November, barangnya ada lagi karena borong-borongnya sudah selesai. Nah ini kira-kira rekan-rekan yang perlu kita waspadai menjelang 27 November," pungkasnya.