“Biasanya, apa yang akan Anda temukan dalam sistem keluarga gabungan adalah bahwa perusahaan yang beroperasi juga akan mengelola investasi keluarga,” kata Amit Patni, pendiri dan direktur RAAY Foundation.
Baca juga: Malaysia Menyalip di Tikungan, Kenakan Tarif Pajak Nol Persen untuk Family Office di Forest City
“Masyarakat cenderung menggunakan arus kas perusahaan untuk terus berekspansi tanpa berpikir untuk menjaga cukup uang untuk keluarga,” tambahnya.
Orangtua Patni dan saudara laki-lakinya merintisbisnis Patni Computers pada tahun 1970an, dan merupakan salah satu pionir dalam bidang teknologi informasi di India.
Selama beberapa dekade, perusahaan ini tumbuh hampir 1,5 miliar. Tahun 2004 perusahaan ini mencatatkan sahamnya di lantai bursadan pada tahun 2011 perusahaan IT iGate membeli Patni Computers seharga 1,5 miliar dolar AS.
Setelah penjualan unit bisnisnya tersebut dilanjutkan dengan pembagian kekayaan, Patni mendirikan satu family office bernama RAAY Global Investments demi memastikan warisan kekayaannya terus tumbuh.
“Family office saya telah melakukan semua pengelolaan perwalian dan perencanaan warisan untuk anak-anak saya, jadi jika terjadi sesuatu pada saya, kantor tersebut akan terus bekerja untuk keluarga tanpa kebingungan,” katanya.
Diaspora kaya di India yang belum termasuk dalam kategori miliarder yakni keluarga dengan aset yang dapat diinvestasikan di atas 5 juta, biasanya memulai keputusan mendirikan family office melalui pendirian multi-family office (MFO), yang kini memang sedang berkembang pesat.
MFO memungkinkan berbagai keluarga kaya untuk mengumpulkan sumber daya mereka guna mengakses nasihat keuangan berkaliber tinggi yang dipersonalisasi namun tetap hemat biaya.
Vimal Shah, ketua perusahaan barang konsumsi cepat saji di Afrika Timur, Bidco Africa, mengandalkan jaringan MFO yang tersebar di Singapura, Mauritius, Dubai dan Swiss, dibandingkan mendirikan kantor satu keluarga.
“Mereka memberi kami semua rincian dan nasihat tentang di mana harus berinvestasi, yang kemudian jadi landasan keputusan yang akan diambil oleh keluarga,” katanya.
Pendekatan internasional ini semakin banyak diterapkan oleh diaspora orang-orang India super kaya yang mencari peluang di luar tanah air mereka.
Ketika harus berpisah dengan uang mereka, generasi muda India yang super kaya dan mereka yang tinggal di luar negeri semakin banyak berinvestasi di startup berbasis teknologi untuk membangun kekayaan.
Selama dua dekade terakhir, kantor keluarga di India telah mendukung lebih dari 200 startup, dan tetap menjadi peserta aktif dalam putaran pendanaan startup, menurut laporan DBS.
Sampai saat ini, keluarga kaya di India kemungkinan besar menginvestasikan kekayaan mereka pada aset fisik seperti real estate dan emas.