Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto berpendapat, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III tahun 2024 sebesar 4,95 persen lebih tinggi jika dibandingkan dengan negara Singapura, Arab Saudi dan Meksiko.
Berdasarkan catatannya, pertumbuhan ekonomi negara Singapura sebesar 4,1 persen, Arab Saudi sebesar 2,8 persen dan Meksiko sebesar 1,5 persen.
Baca juga: Pertumbuhan Data Center Ikut Menggerakkan Pertumbuhan Ekonomi dan Bisnis Indonesia
"Pertumbuhan kita ini diikuti oleh inflasi yang rendah, yaitu 1,7 persen, dan kita juga punya rasio utang negara yang terkendali di bawah 40 persen, yakni sebesar 39,4 persen," kata Airlangga dalam Konferensi Pers di kantornya, Selasa (5/11/2024).
Airlangga mengatakan, pertumbuhan ekonomi di kuartal III ini secara historis memang relatif menurun dibandingkan kuartal sebelumnya. Tercatat pertumbuhan ekonomi periode yang sama tahun sebelumnya itu hanya 4,94 persen.
Hal ini juga sebagai dampak dari ketidakpastian global baik dari eskalasi perang di Timur Tengah, Ukraina yang belum selesai dan ketegangan politik yang masih tinggi.
Baca juga: BREAKING NEWS: Netanyahu Pecat Menteri Pertahanan Yoav Gallant, Tunjuk Israel Katz sebagai Gantinya
Terlebih lagi ketidakpastian hasil pemilu di Amerika Serikat dan pelemahan kelas menengah termasuk di Amerika, sehingga demand terhadap produk relatif menurun.
"Akibatnya perekonomian dunia belum kembali seperti sebelum COVID-19, di mana sebelumnya covid di angka 6 persen 6,3 persen. Tetapi kita masih di prediksi baik itu IMF dan yg lain, di bawah rata-rata historis yaitu sekitar 3,2 persen," ucap Airlangga.
Meski begitu, Airlangga berharap pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV tahun 2024 ini bisa mencapai 5 persen, atau paling tidak bisa sesuai target daripada APBN sebesar 5,2 persen.
"Dan tentunya kita berharap kuartal keempat bisa lebih baik dan kontribusinya, walaupun dari kuartal to kuartal masih naik sebesar 1,5 persen, dan kalau kita bandingkan tiga kuartal diawal dengan tiga kuartal sekarang kita masih tumbuh sebesar 5,03 persen," jelasnya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan ekonomi triwulan III tahun 2024 sebesar 4,95 persen. Berdasarkan besaran produk domestik bruto, atas dasar harga berlaku Rp 5.638,9 triliun, atas dasar harga konstan Rp 3.279,6 triliun.
"Sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Triwulan III 2024 bila dibandingkan Triwulan III 2023 atau secara year-on-year tumbuh sebesar 4,95 persen," kata Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti saat Rilis BPS, Selasa (5/11/2024).
Amalia mengatakan, pertumbuhan ekonomi triwulan III dibandingkan dengan triwulan II 2024 tumbuh 1,5 persen. Sedangkan dibandingkan secara tahunan atau year-on-year tumbuh sebesar 5,03 persen sepanjang periode Januari sampai September 2024.
Dia juga menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi triwulan III ditopang dari konsumsi rumah tangga yaitu sebesar 2,55 persen.
"Selain itu, pertumbuhan ekonomi triwulan 3 2024 juga ditopang oleh PMTB dengan sumber pertumbuhan 1,63 persen dan konsumsi pemerintah yang memberikan sumber pertumbuhan sebesar 0,32 persen," tuturnya.