TRIBUNNEWS.COM - Bagi sebagian orang, mengatur keuangan masih terasa sulit, terlebih jika literasi soal keuangan belum diserap dengan baik. Nyatanya, literasi keuangan punya andil yang penting, lho. Apalagi, saat ini mengatur keuangan bisa lebih mudah dengan smartphone dan berbagai aplikasi keuangan seperti mobile banking.
Literasi keuangan merupakan kemampuan seseorang untuk memahami dan memanfaatkan produk keuangan dengan tepat, seperti tabungan, asuransi, investasi, dan kredit. OJK menekankan bahwa literasi keuangan penting agar masyarakat lebih cerdas dalam mengambil keputusan finansial dan mampu menghindari risiko kerugian. Dengan pemahaman yang baik, individu tidak hanya bisa mengatur keuangan sehari-hari, tetapi juga berperan aktif dalam pertumbuhan ekonomi nasional melalui penggunaan produk keuangan formal.
Kendati produk keuangan semakin mudah diakses, survei menunjukkan bahwa masih banyak masyarakat yang belum sepenuhnya memanfaatkannya karena keterbatasan pemahaman. Untuk itu, Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) 2021-2025 dirancang untuk memperbaiki kesenjangan ini dengan meningkatkan kecakapan masyarakat dalam mengelola keuangan dan memperluas akses layanan keuangan formal. Dengan literasi keuangan yang lebih baik, masyarakat akan lebih siap menghadapi tantangan ekonomi dan dapat terhindar dari praktik merugikan seperti penipuan investasi.
Pengertian Literasi Keuangan
Literasi keuangan adalah kemampuan seseorang dalam memahami, mengelola, dan mengambil keputusan yang tepat terkait keuangan pribadi atau keluarga. Hal ini mencakup kemampuan membaca laporan keuangan, mengatur anggaran, mengelola utang, dan memilih produk keuangan seperti investasi atau asuransi.
Jika merujuk pada OJK, literasi keuangan sangat penting agar masyarakat lebih "cerdas berkeuangan" dan mampu berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi nasional. Dalam praktiknya, literasi keuangan tidak hanya sekadar mengetahui cara menabung, tetapi juga mencakup pemahaman terhadap istilah-istilah keuangan, seperti:
- Anggaran (budget): Perencanaan finansial yang mencakup pemasukan dan pengeluaran.
- Aset: Segala bentuk kekayaan yang dimiliki dan dapat memberikan manfaat ekonomi, seperti properti atau tabungan.
- Liabilitas: Kewajiban atau utang yang harus dibayar dalam jangka waktu tertentu.
Dengan literasi keuangan yang baik, masyarakat dapat memahami produk dan layanan keuangan serta menghindari risiko finansial seperti utang berlebih atau penipuan investasi.
Baca juga: Literasi Keuangan Masyarakat Indonesia Tahun Ini Meningkat 15,75 Persen
Manfaat Literasi Keuangan
- Menghindari Risiko Utang yang Berlebihan
Dengan literasi keuangan, masyarakat dapat mengukur kemampuan mereka sebelum mengambil utang dan memahami konsekuensi dari kewajiban pembayaran. Ini mengurangi risiko terjebak dalam utang yang sulit dilunasi. - Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi Pribadi
OJK menegaskan bahwa peningkatan literasi keuangan dapat mendukung pemulihan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat OJK Portal. Dengan pengelolaan uang yang baik, individu bisa menabung dan berinvestasi secara konsisten untuk masa depan. - Mencegah Penipuan Keuangan
Pemahaman yang baik mengenai produk keuangan dapat membantu masyarakat menghindari berbagai penipuan, seperti investasi bodong. Dengan informasi yang cukup, individu dapat mengevaluasi tawaran yang mencurigakan dan lebih selektif dalam bertransaksi. - Memaksimalkan Manfaat Produk Keuangan
Literasi keuangan membantu masyarakat memilih produk yang tepat, seperti asuransi untuk proteksi atau reksa dana untuk investasi. Ini memungkinkan mereka mengelola risiko dan mendapatkan keuntungan maksimal dari produk keuangan yang digunakan. - Mendorong Kemandirian Finansial
Literasi keuangan mengajarkan seseorang untuk tidak hanya bergantung pada kredit, tetapi juga menciptakan sumber pendapatan pasif, seperti melalui investasi atau bisnis.
Cara Meningkatkan Literasi Keuangan di Indonesia
- Edukasi dan Akses Informasi Keuangan
Pemerintah dan OJK menyediakan akses ke materi edukatif melalui situs seperti Sikapi Uangmu, yang berisi informasi tentang pengelolaan keuangan dan investasi. Mengikuti webinar atau membaca materi online adalah langkah pertama yang mudah dilakukan siapa saja untuk meningkatkan literasi keuangan. - Penggunaan Aplikasi Keuangan
Aplikasi perbankan dan dompet digital membantu pengguna belajar mengatur anggaran, melacak pengeluaran, dan memahami transaksi finansial sehari-hari. Aplikasi ini juga memperkenalkan masyarakat pada produk keuangan seperti tabungan dan investasi. - Mengikuti Program Literasi Keuangan dari OJK
OJK meluncurkan Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia 2021-2025 yang bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai produk keuangan, perilaku bijak dalam mengatur keuangan, dan akses terhadap layanan keuangan. Program ini menyasar berbagai kelompok, termasuk pelajar dan pekerja migran, agar lebih memahami pentingnya literasi keuangan. - Bergabung dengan Komunitas Keuangan
Diskusi dengan teman atau komunitas tentang manajemen keuangan dapat membantu memperluas wawasan. Forum daring atau komunitas literasi keuangan sering kali membahas tips dan strategi dalam mengelola keuangan pribadi. - Latihan Membuat Anggaran dan Perencanaan Keuangan
Mencoba menyusun anggaran bulanan adalah langkah awal yang baik untuk memahami pola pemasukan dan pengeluaran. Hal ini melatih kebiasaan baik dalam mengatur prioritas belanja dan menabung untuk kebutuhan masa depan.
Literasi keuangan memainkan peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung pemulihan ekonomi nasional. Seperti disampaikan oleh OJK, setiap individu perlu memiliki pemahaman dasar mengenai manajemen keuangan agar dapat mengambil keputusan yang bijak dan cerdas dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan mempelajari literasi keuangan, masyarakat dapat menghindari risiko finansial, memanfaatkan produk keuangan secara efektif, dan meraih kemandirian finansial. Langkah sederhana seperti menggunakan aplikasi keuangan, mengikuti program literasi dari OJK, dan berlatih membuat anggaran adalah awal yang baik untuk meningkatkan literasi keuangan di Indonesia.
Baca juga: Literasi Keuangan Baru 70 Persen, Industri Tingkatkan Penetrasi Asuransi ke Generasi Muda