Laporan Wartawan Tribunnews, Ismoyo
TRIBUNNEWS, JAKARTA - PT PGN Tbk selaku Subholding Gas Pertamina terus berupaya melakukan peningkatan kapasitas operasi dan memperluas jangkauan gas bumi untuk mendukung infrastruktur energi di Indonesia.
Direktur Utama PGN Arief Setiawan Handoko mengungkapkan, sejumlah proyek strategis terus berprogres hingga kuartal III-2024 dan dilaksanakan dengan fokus pada kontribusi masa depan.
Baca juga: Sinergi PGN dan Universitas Udayana Jaring Terobosan dan Solusi Energi Hijau di Masa Transisi Energi
Adapun, proyek pertama adalah pembangunan infrastruktur gas bumi, pipa Tegal-Cilacap, yang merupakan implementasi strategi pilar Grow untuk terus mengembangan core bisnis perusahaan.
"Pembangunan pipa gas ini melanjutkan pemanfaatan pipa gas Cirebon-Semarang Tahap II menuju proyek gasifikasi Kilang RU IV Cilacap. Volume yang akan dialirkan sebesar 36 MMSCFD," ungkap Arief Setiawan Handoko dalam pernyataannya, Kamis (7/11/2024).
Ia melanjutkan, pipa Tegal-Cilacap nantinya akan dapat memperluas jangkauan infrastruktur gas bumi untuk pelaggan di sisi selatan Pulau Jawa maupun potensi pelanggan lainnya di sepanjang jalur pipa, sehingga pemanfaatan gas bumi akan meningkat.
Baca juga: PGN Targetkan 200 Ribu Jargas Baru di 2025, Dukung Swasembada Energi Indonesia
Saat ini, proyek ini dalam penyusunan perjanjian komersial antara PGN dengan PT Kilang Pertamina Internasional, pelaksanaan FEED dan pengurusan perizinan.
Proyek berikutnya adalah transportasi minyak Cikampek-Plumpang sebagai insiasi dari pilar adapt.
"Kami melihat peluang untuk melakukan diversifikasi portofolio bisnis PGN yaitu dengan membangun infrastruktur pipa untuk menyalurkan minyak,” ucap Arief.
Proyek pembangunan pipa transportasi minyak antara Terminal Bahan Bakal Minyak (TBBM) Cikampek dan TBBM Plumpang dilakukan oleh anak Perusahaan PGN yaitu PT Pertamina Gas (Pertagas), bekerjasama dengan PT Pertamina Patra Niaga (PPN).
Baca juga: Integrasi Teknologi, Langkah PGN Wujudkan Keandalan Infrastruktur dan Transformasi Ekonomi Hijau
Skema pembangunan yang dipakai adalah skema Build-Maintenance-Transfer (BMT) dan jangka waktu 10 tahun masa pengoperasian.
Pipa dengan diameter 16 inci dan panjang 96 km ini dijadwalkan akan dioperasikan pada kuartal I-2027 untuk mengangkut minyak sebanyak 4,6 miliar liter per tahun.
Sampai dengan September 2024, Pertagas dan Pertamina Patra Niaga dalam proses penyusunan perjanjian penyediaan jasa pipaniasai BBM Cikampek-Plumpang dan persiapan tender EPC.