Menurutnya, di tengah ketidakpastian global, ekonomi Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan positif, didukung berbagai lapangan usaha dan indikator ekonomi yang stabil," ujar Septo.
Mengutip data terbaru Badan Pusat Statistik, sektor perdagangan terus mencatatkan performa positif, terbukti dengan surplus perdagangan yang sudah berlangsung selama 54 bulan berturut-turut, mencapai nilai kumulatif sebesar 21,98 miliar dolar AS dari Januari hingga September 2024.
"Angka ini mencerminkan daya tahan dan kekuatan ekonomi nasional yang solid," ujar Septo.
Waralaba Makanan Mendominasi
Saat ini bisnis waralaba makanan dan minuman mendominasi bisnis waralaba di Tanah Air dengan pangsa pasar 48,05 persen.
Bisnis lainnya yang juga menarik minat mitra terwaralaba dan investor adalah waralaba kecantikan dan kesehatan dengan share pasar 11,69 persen, disusul bisnis pendidikan formal 10,39 persen, ritel 9,09 persen, dan otomotif 3,90 persen,
Ssektor-sektor jasa lainnya yang juga diminati pebisnis waralaba adlah properti, perawatan elektronik, perjalanan, apotek, karaoke, dan perhotelan.
Demi mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi, pemerintah terus memberikan dukungan kepada para pelaku usaha waralaba sekaligus untuk meningkatkan rasio kewirausahaan nasional, dan menekan angka pengangguran.
Menurut Septo, dukungan yang diberikan Pemerintah kepada para pelaku bisnis waralaba tidak sebatas pada peningkatan kualitas dan daya saing, tetapi juga pada aspek legalitas dan kepatuhan.