News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Badan Karantina: 1.120 Impor Tidak Sesuai Aturan, Ada yang Sudah Berserangga

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perwakilan Badan Karantina Indonesia melakukan pemaparan saat jumpa pers di Jakarta Utara, Selasa (19/11/2024).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Badan Karantina Indonesia telah menerbitjan 1.120 Notification of Non-Compliance (NNC) atau notifikasi ketidaksesuaian komoditas di tahun 2024.

Dengan begitu barang-barang impor tertahan di dalam negeri. 

Kepala Balai Besar Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BBKHIT) DKI Jakarta Amir Hasanuddin menerangkan, beberapa penyebab diterbitkannya NNC.

Baca juga: Aksi Penyelundupan Bikin Industri RI Tertekan, Menperin Agus: Penindakan Impor Ilegal Jangan Gimik

Di antaranya, karena berdasarkan sertifikat di negara asal importir, barang mereka disebutkan tidak bermasalah atau baik untuk dikonsumsi. Sedangkan, ketika dilakukan pengecekkan oleh Badan Karantina ditemukan serangga.

"Ketika kita melakukan pemeriksaan di Indonesia, itu masih ditemukan serangga," ujar Amir di Kantor Badan Karantina, Jakarta Utara, Selasa (19/11/2024).

Badan Karantina melakukan compliance, sehingga para importir tidak lagi melakukan pengiriman. 

Amir menerangkan, setelah dilakukan compliance, importir akan melakukan investigasi untuk memperbaiki hingga sesuai ketentuan.

Kepala Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat Baranti Hudiansyah Is Nursal menerangkan, jika buah, maka importir akan melakukan pengecekkan ulang dari perkebunan hingga pengemasan.

Menurutnya, hal tersebut penting dilakukan agar masyarakat terjaga keamanannya untuk mengonsumsi buah dari luar negeri. 

Sebab, jika mengandung penyakit atau tidak baik dikonsumsi maka akan dimusnahkan.

"Misalnya, daging yang tidak sesuai dengan kriteria, kita musnahkan. Sama seperti ini juga, kalau memang sudah tidak bisa diberikan perlakuan, biasanya kita musnahkan," terang Hudiansyah. 

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini