News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

RUPSLB Lippo Cikarang Tbk Setujui Rights Issue 3 Milliar Saham  

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jajaran direksi di RUPSLB PT Lippo Cikarang Tbk di Jakarta.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) mengumumkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dilaksanakan pada Selasa, 19 November 2024, di Aryaduta Menteng, Jakarta.

Pada RUPSLB yang dilaksanakan secara ‘hybrid’ ik dan elektronik) tersebut, pemegang saham menyetujui penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu II (PMHMETD II) atau rights issue.

Dalam RUPSLB tersebut, Perseroan menerbitkan sebanyak-banyaknya 3 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp500 per saham. 

Dana yang diperoleh dari rights issue ini akan digunakan untuk modal kerja Perseroan dan atau penyertaan modal kepada entitas anak yang dimiliki Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung yang akan mendukung kegiatan usaha.

Gita Irmasari, Presiden Direktur LPCK mengungkapkan tujuan dari rencana rights issue ini adalah pengembangan bisnis Perseroan serta untuk mendukung pertumbuhan pendapatan, profitabilitas dan prospek usaha Perseroan ke depan. 

"Kami juga berharap melalui rights issue ini dapat memberikan manfaat dan nilai tambah bagi Perseroan, pemegang saham, dan para pemangku kepentingan lainnya," ujar Gita.

Baca juga: Permintaan Rumah Tapak Naik, LPCK Bidik Pemilik Rumah Pertama

Per September 2024, Perseroan berhasil meraih pra-penjualan sebesar Rp1.055 miliar, setara dengan pencapaian sebesar 74 persen dari target tahun 2024 yang sebesar Rp1.435 miliar.

Pra-penjualan per September 2024 ditopang oleh proyek-proyek residensial yaitu Waterfront Uptown, Newville, dan Cendana Spark.

Baca juga: AIMS Siapkan Rights Issue, Maksimal 30 Persen dari Modal Disetor Perseroan

Dimana permintaan tinggi untuk penjualan hunian dan ruko-ruko komersial dengan kontribusi masing-masing sebesar 64?n 27%. Sisanya, 9% terdiri dari penjualan lahan industri.

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini