TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA - Ekonomi sirkuler ditandai dengan pemakaian bahan baku yang lebih ramah lingkungan kini menjadi tantangan di sektor industri, termasuk di industri alas kaki dunia.
Industri berlomba-lomba melakukan riset demi menemukan bahan baku yang bisa digunakan dan kemudian didaur ulang pasca penggunaan.
Perusahaan industri alas kaki Porto Indonesia Sejahtera menjalin kerjasama dengan Dow dalam penggunaan material resin polietilen daur ulang.
Baca juga: Jaga Kelestarian Lingkungan, Industri di Tanah Air Jalankan Prinsip Ekonomi Sirkular
Dalam kerjasama ini, Dow bertanggung jawab memasok bahan baku resin polietilen hasil daur
ulang untuk digunakan menjadi material baru untuk memproduksi alas kaki di pabrik Porto Indonesia.
Presiden Direktur Porto Indonesia Sejahtera Cipto Liusman mengatakan, kerjasama ini merupakan strategi inovatif untuk menciptakan solusi alas kaki yang mendukung ekonomi sirkular.
"Resin daur ulang Revoloop dari Dow selain memberikan nilai tambah pada sampah plastik tetapi juga mengurangi jejak karbon dengan mengurangi penggunaan plastik murni," ujarnya dikutip dari keterangan pers, Selasa, (26/11/2024).
Baca juga: Praktik Ekonomi Sirkular Berpotensi Tingkatkan PDB Rp642 Triliun
Cipto menambahkan, perusahaannya merupakan industri alas kaki pertama di Asia yang menggunakan material resin polietilen daur ulang dalam pembuatan alas kaki untuk mendukung ekonomi sirkuler.
“Resin plastik daur ulang dari Dow memungkinkan kami untuk memproduksi alas kaki dengan tingkat kenyamanan yang diharapkan pelanggan dengan cara yang lebih ramah lingkungan. Kami menantikan kolaborasi lebih jauh dengan Dow di masa mendatang untuk mendorong solusi alas kaki yang berkelanjutan," kata Cipto Liusman.
Menurut Bambang Candra, wakil presiden komersial Asia Pasifik untuk bisnis Kemasan dan Plastik Khusus Dow, portofolio solusi alas kaki sirkular ini merupakan upaya signifikan untuk mendukung industri alas kaki dalam menciptakan produk berkelanjutan ke konsumen.
"Kami turut mengurangi ketergantungan pada bahan baku fosil dan memberi kehidupan baru dari sampah plastik," kata Bambang Candra.
Baca juga: Lestari Moerdijat: Perlu Gerak Bersama Wujudkan Ekonomi Sirkular Cegah Dampak Fast Fashion
Manfaatkan Residu Limbah
Sebelumnya, Dow dan Crocs menjalin kerjasama untuk penggunaan elastomer poliolefin (POE) bio-sirkular Engage Ren dan kemudian menawarkan pilihan bio-sirkular untuk ethylenevinyl acetate (EVA) dan olefin block copolymers (OBC) dalam bentuk Elvax Eva Ren dan Infuse OBC Ren.
Bahan ini diproduksi menggunakan bahan baku alternatif dari residu limbah atau produk sampingan dari proses yang tidak bersinggungan dengan produksi makanan atau pakan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan baku fosil.
Resin dari bahan baku bio-sirkular ini telah mengantongi sertifikasi International Sustainability Carbon Certification (ISCC Plus) dengan metode mass balance dan memungkinkan penggunaan bahan ini dalam rantai pasok.
Inovasi resin ini sekaligus mendukung target Dow untuk mengomersialkan 3 juta metrik ton hasil daur ulang limbah plastik dan bentuk lain dari bahan baku alternatif sebagai solusi sirkular dan terbarukan setiap tahunnya hingga tahun 2030.