TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Memasuki akhir tahun 2024, PT Asuransi Jasa Indonesia (Asuransi Jasindo) mencatatkan peningkatan kinerja keuangan yang signifikan.
Beberapa indikator utama menunjukkan pertumbuhan yang solid, memberikan sinyal positif untuk industri asuransi nasional.
Hingga Oktober 2024, laba perusahaan mencapai Rp 38,39 miliar. Sebelumnya di periode yang sama pada tahun lalu mencatat kerugian sebesar Rp 29,88 miliar.
Baca juga: Cara Menghemat Uang untuk Asuransi Mobil secara Maksimal
Pertumbuhan laba ini didukung oleh pendapatan premi yang juga naik 26,47 persen menjadi sebesar Rp 2,95 triliun dari Rp 2,33 triliun pada tahun sebelumnya di periode yang sama.
Menurut Direktur Utama Asuransi Jasindo, Andy Samuel, perbaikan ini mencerminkan strategi bisnis yang dijalankan efektif dan didukung oleh operasional perusahaan yang mengedepankan profitabilitas, serta berdasar pada tata kelola yang baik.
Pencapaian Asuransi Jasindo ini menunjukkan kemampuannya untuk tetap tumbuh dan beradaptasi dalam menghadapi tantangan pasar, sekaligus memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain utama di industri asuransi umum di Indonesia.
Melalui pendekatan Risk Management Partnership, Jasindo berperan sebagai mitra strategis yang membantu tertanggung dalam mengelola risiko secara menyeluruh. Pendekatan ini dirancang untuk membantu para nasabah mengidentifikasi risiko, khususnya risiko operasional.
Baca juga: Garap Asuransi Properti dan Kendaraan, Dua Perusahaan Jalin Kerja Sama
"Pendekatan ini memungkinkan kami tidak hanya berperan sebagai penyedia perlindungan risiko, tetapi juga sebagai risk engineer yang proaktif dalam menganalisis potensi dan mengidentifikasi celah-celah risiko yang mungkin timbul," ujar Andy.
Ia juga menambahkan bahwa keberhasilan implementasi pendekatan ini sangat bergantung pada peran aktif tim bisnis, baik di kantor pusat maupun di Representative Office.
"Tim kami telah dibekali dengan keahlian teknis yang mumpuni untuk menyediakan solusi asuransi yang tepat bagi nasabah. Peran mereka sangat penting dalam memberikan layanan bernilai tambah dengan membantu tertanggung mengenali celah risiko dan merancang strategi mitigasi yang efektif," lanjutnya.
Tak hanya laba dan pendapatan premi yang tumbuh, hasil underwriting perusahaan juga meningkat 10,98 persen menjadi Rp 215,14 miliar dibandingkan Oktober 2023 yang tercatat Rp 193,86 miliar. Pertumbuhan ini menunjukkan pengelolaan risiko dan penerapan prudent underwriting yang berjalan baik.
Selain itu, hingga Oktober 2024 hasil investasi Asuransi Jasindo juga mencapai Rp 215,20 miliar, mengalami kenaikan sebesar 37,12 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yaitu Rp 156,94 miliar.
"Pertumbuhan ini mencerminkan pengelolaan investasi yang semakin prudent dan optimal di tengah kondisi ekonomi yang dinamis," katanya.