Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman berjanji tidak akan impor beras di 2025 dan menargetkan produksi 32 juta ton per tahun.
Amran meyakini target tersebut akan tercapai sehingga upaya pemerintah untuk swasembada pangan di 2027 bisa tercapai.
"Produksi beras 32 juta ton dalam satu tahun ya di 2025," ujar Amran di Kantor Kementan, Jakarta, Selasa (26/11/2024).
Dia bilang, Kementan berupaya mencapai target swasembada pangan sesuai instruksi dari Presiden Prabowo Subianto. Karena itu, seharusnya pemerintah tidak akan melakukan impor beras.
"Kalau swasembada jangan impor lagi, itu cari persoalan lagi," terang Amran.
Amran mengatakan, target produksi beras memingkat 1 juta ton dibandingkan 2024. Nilai 1 juta ton beras mencapai Rp12 triliun.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) luas panen padi pada tahun 2024 diperkirakan 10,05 juta hektare, angka ini mengalami penurunan sebanyak 167,25 ribu hektare atau 1,64 persen dibandingkan luas panen padi di tahun 2023 yang sebesar 10,21 juta hektare.
Baca juga: Meski Stok Melimpah, Pemerintah Tak Bisa Jamin Tahun Depan Bisa Setop Impor Beras
Lalu, produksi padi pada tahun ini diperkirakan sebesar 52,66 juta ton gabah kering giling (GKG), turun sebanyak 1,32 juta ton GKG atau 2,45 persen dibandingkan produksi padi di tahun sebelumnya yang sebesar 53,98 juta ton GKG.
Baca juga: Menko Pangan Zulhas Klaim Tahun Ini Tidak Lagi Impor Beras
Sedangkan, produksi beras pada tahun 2024 untuk konsumsi pangan penduduk diperkirakan sekitar 30,34 juta ton, turun 757,13 ribu ton atau 2,43 persen dibandingkan produksi beras di tahun 2023 yang sebesar 31,10 juta ton.